Bebas dari Jerat Hutang

Pdt. Hadi Widodo
Bebas dari Jerat Hutang
Yohanes 3:16; Hagai 1:6; Malaekhi 3:10-11

Pendahuluan
Ini adalah sesuatu yang praktis. Tuhan itu mengasihi kita dan menganggap kita berharga. manusia adalah ciptaan Allah yang unik dan khusus, Oleh sebab itu manusia adalah perwujudan Allah di dunia. Allah telah merancangkan yang baik kepada umat manusia dan manusia diberi kemampuan untuk melakukan apa pun. Tetapi kemampuan ini mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan Tuhan. Jadi kemampuan/potensi ini mengandung kebahagiaan dan marabahaya. Kalau manusia mengelola potensi sesuai kehendak Allah maka ia akan bahagia atau sebaliknya terjadi jika tidak sesuai kehendak Allah.

Dengan kondisi Indonesia saat ini begitu banyak masalah. Dan kita mungkin tak mengalami dampak terhadapnya. Namun Masalah-masalah yang kita hadapi adalah bersumber dari hubungan kita dengan Tuhan. Ketika kita belum damai dengan Tuhan. Namun bersyukur Tuhan memberikan pendamaian kepada setiap manusia. Ia telah menebus hutang dosa manusia melalui kayu salib. Mengapa kita masuk dalam masalah hutang?
  1. Kita berhutang Karena kita tak mau hidup apa adanya (hidup sederhana). Kita hidup seperti mau berpesta, yang membutuhkan dana besar. Kita terjebak masuk dalam hidup yang bukan sebenarnya (riil), sehingga kita tidak hidup apa adanya. Kita selalu ingin hidup setiap hari dalam pesta. Kita hidup dalam angan-angan keinginan yang tidak riil. Kesulitan datang untuk membawa saya dekat dengan Tuhan. Tetapi kalau kesulitan datang karena gaya hidup kita yang boros, gaya mewah maka kita harus bertobat. 
  2. Oleh sebab itu mulailah melihat orang lain atau membantu orang lain. Bukankah dunia mengajar bahwa kita yang membutuhkan pertolongan. Kita bukan pemilik dari semua milik kita.
  3. Hiduplah dibawah standard kemampuan kita. Warren Buffy menganjurkan agar menjauhi kartu kredit. Frank mengatakan bahwa penggunaan kartu kredlt yang tak bijak itu berarti kita sedang menggadaikan hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”