APA YANG TELAH KITA PELAJARI?

APA YANG TELAH KITA PELAJARI?

Ulangan 11:2

, “Ingatlah hari ini apa yang kamu pelajari tentang Tuhan lewat pengalamanmu bersama-Nya.

Sulit dipercaya kita sudah tiba pada akhir 40 hari. Siapa yang sudah selesai membaca buku PDL? Yang mengikuti Komsel serta yang sudah merasakan atau menikmati berkat-berkat-Nya? Yang mengikuti ibadah secara full tanpa bolos? Puji Tuhan. Dalam 40 hari ini saya telah banyak mendengar, membaca, melihat kesaksian dan perubahan-perubahan yang terjadi:

Lihatlah pada garis besar anda. Alkitab berkata kita harus mengingat hal-hal yang telah kita pelajari, atau kalau tidak, kita harus belajar lagi dan lagi dan lagi dan lagi. Ada beberapa hal yang kita pelajari hanya lewat pengalaman. Dan adalah pengalaman luar biasa yang kita dapatkan dalam 40 hari terakhir lewat bacaan kita dan ibadah kita dan kelompok kita dan sharing kita dan dalam pelayanan dan pameran misi dan seterusnya dan seterusnya. Jadi HARI ini kita akan melihat apa yang telah kita pelajari tentang Allah, tentang diri kita, tentang hidup, tentang pertumbuhan, tentang masyarakat kita. Saya membaca semua kesaksian yang sudah masuk, ada beberapa perubahan yang mereka alami. Luar biasa, saya tunggu kesaksian yang lainnya.

Jadi apa yang telah kita pelajari? Apa yang telah kita pelajari tentang Allah? Saya akan sampaikan dua jawaban utama yang anda berikan.

1. Semuanya adalah tentang Allah bukan saya. Ini semua tentang Allah bukan saya. Alkitab berkata dalam Ibrani 2:10, “Allah yang bagiNya dan olehNya segala sesuatu dijadikan, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan.” Saya memulai 40 hari ini dengan mengatakan bahwa tujuan hidup anda jauh lebih besar, penting, utama dari pada kebahagiaan, kepuasan pribadi dan dari kesuksesan ATAU Jauh lebih besar dari IMPIAN atau AMBISI kita.

Anda diciptakan oleh Allah dan untuk Allah, dan sampai anda memahami hal ini, hidup ini sulit untuk dimengerti. Anda diciptakan untuk Allah. dan Alkitab berkata, Allah menciptakan kita untuk menjadi keluargaNya selamanya. Berapa kali telah saya katakan dalam rangkaian materi ini bahwa tujuan sejarah adalah Allah ingin menciptakan sebuah keluarga yang kekal dan anda diciptakan untuk kekekalan? Alkitab berkata, “Segala sesuatu berasal dari Dia dan menemukan tujuannya di dalam Dia.” Nah, inilah kebenaran paling mendasar yang harus anda pelajari tentang hidup; bahwa hidup itu bukanlah tentang anda, tetapi tentang Allah. Anda diciptakan untuk Allah, untuk hidup dengan Allah, ada untuk Allah selamanya dalam kekekalan.

Ketika anda memahami hal itu, tidakkah itu mengubah segala sesuatu? Tidakkah itu mengubah prioritas anda dan perspektif anda dan banyak hal lain?

Kita bisa saja berhenti sampai di sini saudara, jika kita telah memahami hal ini, bahwa hidup bukan tentang anda. Bukan tentang saya. Ini semua tentang Allah. Kita akan jauh lebih bahagia dalam hidup. Itulah kebenaran mendasar dalam hidup.

2. Allah masih melakukan mujizat. Kita akan tinggal sepanjang malam di sini jika saya ceritakan semua mujizat yang terjadi selama program 40 Hari yang Bertujuan. Saya akan bacakan beberapa saja.

`beberapa kesaksian yang saya baca: 1. belajar komitmen; diubahkan dalam memahami suatu masalah yang datang.

Ada begitu banyak yang Allah lakukan selama 40 hari ini, begitu banyak mujizat. Allah adalah pembuat mujizat dan tidak ada yang mustahil dengan Dia. Ia baik. Ia layak menerima pujian kita. Mari kita berterima kasih kepada-ya atas anugrahNya untuk semua yang Ia lakukan dalam 40 hari ini.

Dua hal utama yang anda sampaikan dalam tulisan anda adalah inti dari apa yang kita bicarakan selama 40 hari ini.

1. HIDUP adalah persiapan untuk kekekalan. Hidup adalah persiapan untuk kekekalan. Jika seseorang bertanya kepada anda, “Apa arti hidup?” tidak ada jawaban yang lebih baik selain tiga kata, “persiapan untuk kekekalan.” Jadi ketika orang bertanya tentang, “Apa arti hidup?” Sekarang kita punya jawaban tiga kata. “persiapan untuk kekekalan.” Itulah sebabnya Allah menempatkan kita di sini, menyiapkan kita untuk apa yang akan Ia lakukan dalam hidup kita untuk kekekalan, untuk apa yang ingin Ia lakukan dalam hidup kita. Secara naluriah kita punya keinginan rohani,, Pengkh 3:11, “Allah telah memberikan kekekalan dalam hati mereka.” Allah ingin menyelamatkan kita ketika Adam jatuh dalam dosa, supaya manusia alami kekekalan yang indah. Supaya kita kembali menikmati persekutuan yang retak, kembali menyukakan hati Tuhan [bukan menyedihkan hati-Nya], kembali dalam keluarga besar surgawi, kembali melayani, kembali menyelamatkan orang lain.

Selama ini, kita mulai memahami ini, bahwa saya diciptakan untuk hidup kekal, itulah yang memberikan arti bagi saya, lebih dari apapun di dunia ini. Tidak ada pekerjaan yang dapat memberi saya arti melebihi fakta bahwa saya diciptakan untuk kekekalan, fakta bahwa Allah menginginkan saya, fakta bahwa Allah mengasihi saya. Tidak ada hubungan di dunia ini yang dapat memberi saya arti melebihi fakta itu. Ini memberikan saya arti; ini mengubah perspektif saya; ini memberi saya prioritas dalam hidup, fakta bahwa saya diciptakan untuk hidup bagi kekekalan.

Dan semua itu membutuhkan waktu seumur hidup bagi setiap kita untuk belajar. Pelajari tujuan hidup ini sehingga kita bisa menyeimbangkan tujuan hidup. Nah, satu-satunya cara untuk mengingat sesuatu adalah dengan mengulanginya, yaitu:

2. Kita ditempatkan di bumi untuk 5 tujuan. [Slide power point mengutip Amsal 16:4, “Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing.”] Pertama, saya direncanakan untuk apa? Untuk kesenangan Allah. Kata Alkitab untuk itu adalah penyembahan. Kedua, saya dibentuk untuk keluarga Allah. Keluarga. Saya direncanakan untuk kesenangan Allah. Saya dibentuk untuk keluarga Allah. Dan kata Alkitab untuk itu adalah persekutuan. Ketiga, Saya diciptakan untuk menjadi serupa Kristus = Kata Alkitab untuk itu adalah pemuridan. Lalu tujuan keempat, saya dibentuk untuk melayani Allah. Ini baru beberapa minggu lalu, jadi kita harus lebih baik. Saya dibentuk untuk melayani Tuhan. Kata Alkitab untuk itu adalah pelayanan, itulah tujuan Allah menciptakan saya. Lalu tujuan terakhir, tujuan kelima, saya diciptakan untuk sebuah misi. Dan kata Alkitab untuk itu adalah penginjilan.

Seorang menulis, “Mempelajari kelima tujuan ini begitu mengubah hidup saya. Saya memahami tujuan hidupk, hasilnya saya bisa lebih menerima dan bersyukur dalam MENJALANI hidup dan kepahitan hidup yang kualami dipulihkan. [Indra S.]

Janiwati: dalam suatu peristiwa, maka dengan mengikuti DOP ini, saya tau kemenangan terhadap masalah yang saya hadapi bukan terletak pada ’selesai barang yang hilang’ tetapi bagaimana menghadapi masalah saya itu.

Apa yang telah kita pelajari tentang pertumbuhan? Baik, selama 40 hari, ada dua jawaban utama yang anda kirim.

· Kita bertumbuh lewat membuat komitmen,

· dan kita bertumbuh lewat persekutuan. Dan jika dibuat ringkasan tentang inti dari 40 hari ini, maka ada dua hal: membuat komitmen dan persekutuan. Ini lebih dari menghadiri gereja. Anda tidak dapat tumbuh hanya dengan menghadiri gereja. Anda harus melakukan apa yang anda pelajari. Alkitab berkata dalam Yakobus 2:17, “Iman tanpa disertai perbuatan”—apa?—“mati.” Anda dapat pergi ke gereja untuk sisa hidup anda, tetapi jika anda tidak melakukan apa-apa mengenainya, tidak ada gunanya bagi anda.

Intinya adalah, kita bertumbuh bukan dengan jalan, duduk dan mendengarkan, Tetapi dengan membuat komitmen dan orang yang paling bertumbuh dalam 40 hari ini adalah mereka yang mengambil langkah. “Saya perlu melangkah ke level kedewasaan yang berikutnya. Saya perlu melangkah lebih lanjut dalam perjalanan rohani saya dan pertumbuhan menuju kedewasaan.” Kita bertumbuh lewat komitmen. Kita juga bertumbuh lewat persekutuan karena rencana Allah selalu melibatkan orang lain sebab kita tak dapat bertumbuh sendiri. Mitos agama lain, orang suci adalah orang yang mengasingkan diri dari manusia dan tinggal di gunung. Bukan begitu dalam Kitab Tuhan. Allah berkata jika anda ingin kudus, anda harus bersama orang lain karena kekudusan adalah kasih dan anda tidak dapat mengasihi orang lain keculai anda bersama mereka. Jadi anda harus bersama orang lain. Itulah intinya, langkah nyata bagi sebagian dari anda, untuk terlibat dalam kelompok. Banyak dari anda untuk pertama kalinya berkata, “Saya akan mengikuti persekutuan dan akan mengadakan renungan tiap hari.” Amsal 27. Mari kita membaca dengan nyaring. “Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya.

Itulah sebabnya kita tidak akan pernah berhenti berbicara tentang kelompok kecil dalam gereja ini, sampai tiap pengunjung Saddleback terlibat, karena anda tidak dapat bertumbuh tanpa orang lain. Anda harus memiliki orang lain dalam hidup anda, yang ada bersama anda, dan anda akan bertumbuh dan berkembang. Bagi anda yang baru di Saddleback atau belum terlibat kelompok kecil, kami membuat kelompok-kelompok baru pada bulan Desembe dan Januari, dan saya akan mengikuti anda!

Lihatlah ayat berikutnya, Filipi 4:9, mari kita baca dengan nyaring. “Apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima dan apa yang telah kamu dengar… lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Perlukah saya memberi komentar atas ayat ini atau ini sudah cukup jelas? Baik? Ia berkata, “Mengapa kamu harus berhenti melakukan apa yang paling menolongmu?” Baik. Anda perlu ikut kelompok kecil. Nah, anda punya pilihan yaitu: Tetap dalam kelompok anda sekarang, dan itu baik. Dan jika anda demikian, anda perlu tetap menjaga hubungan selama liburan. Anda tetap berhubungan dengan kelompok anda selama liburan. Tetaplah dalam kelompok.

Ibrani 10:25, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita… tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya.” Mengapa? Karena kita bertumbuh lewat persekutuan. Saya menerimna ribuan surat tentang kelompok kecil. Saya akan mengambil beberapa.

Tentang KOMUNITAS KITA? Orang haus akan kebenaran rohani. Bukankah kita mempelajarinya selama 40 hari ini?. Banyak dari kita terkejut melihat siapa-siapa kita sehingga mau datang dan berKOMSEL. Itu artinya, dunia sedang haus untuk mengenal kasih Allah, untuk mengetahui tujuan Allah.

Yohanes 4, “Tengoklah sekelilingmu! Ladang-ladang jiwa manusia sedang menguning di sekitar kita dan siap untuk dituai.” Allah akan memakai setiap kita jika bersedia untuk dipakai-NYA. Tak sedikit orang yang menginginkan kekekalan namun tak tahu arah dan jalannya. Berdoalah dan minta Tuhan beri kesempatan menjadi alat Tuhan bagi-bagi orang yang dekat dengan kita [Erny Nyios: ketika seorang bertanya tujuan hidupnya, ia bisa menjawab dengan detil seperti yang sudah ia pelajari, dan si penyanya itu menjadi puas atas jawaban jemaat kita]

Mulailah melakukan apa yang anda pelajari dan Praktekkanlah itu. Semua pengetahuan dalam dunia adalah sia-sia jika kita tidak mempraktekkannya. Jadi, mari kita baca tiga ayat ini: Yohanes 13, Efesus 5, dan Filipi 3 bersama, satu per satu. Pertama, Yohanes 13, “Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu jika kamu melakukannya.” Berkat itu tidak datang lewat mengetahui tujuan hidup tetapi ketika melaksanakan tujuan hidup. KEDUA, Efesus 5, “Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.” Sekarang kita mempunyai tanggung jawab LEBIH dibandingkan 40 hari lalu. Anda tahu lebih banyak dan mengerti arti hidup. JADI KITA tidak dapat kembali kepada cara hidup lama, hidup untuk materi, hidup untuk kesenangan, hidup untuk harga diri, hidup untuk sukses. Oleh sebab itu, saya harus membangun hidup untuk hal-hal tersebut. Saya tidak bisa kembali. Seperti yang dikatakan dalam Filipi 3:16, ayat berikutnya, “Tetapi baiklah tingkat perngertian yang telah ktia capai, kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.” Mari kita lanjutkan.

Ijinkan saya memberi beberapa saran untuk melakukan hal ini.

1. Pertama, ijinkan saya bertanya, berapa banyak dari anda ingat semua yang anda baca dalam buku ini? Bisakah anda mengangkat tangan? Sudah saya duga. Anda tahu, saya mengingatnya kembali dalam program 40 Hari ini dan udah 3 kali membaca buku ini. Pikiran kita memiliki kemungkinan luar biasa untuk lupa. Jadi saya ingin menyarankan anda untuk membaca ulang buku ini. Jika perlu kita mengulanginya dalam kelompok, itu baik. Sebenarnya pada bagian akhir buku ini ada beberapa pertanyaan, ada 36 pertanyaan untuk kelompok, yang tidak kita gunakan selama 40 hari. Tetapi saya sarankan anda mengulanginya. Supaya kita tak terperangkap dalam kesibukan sehari-hari.

2. Teruskanlah. Setelah mendapat berkat, maka perlu juga meneruskan kepada orang lain. Jadi itu akan semakin menjadi kebenaran bagi kita dan bagi orang lain.

Jadikan aku alat untuk memberkati orang lain.

Roma 1:8, “Aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.Anda telah menjadi contoh.

Alkitab berkata dalam Mazmur 126, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”