Rahasia Hidup Yang Memuaskan

Ev. Nanncy N. Rumetor
Lukas 12:31-21

Pendahuluan:
Jika saudara membaca bagian pendahuluan dari PELITA minggu ini, saudara akan menemukan sebuah kalimat yang berbunyi seperti ini: Saat ini kita sedang hidup dalam sebuah zaman modern dengan gaya hidup hedonis, yaitu gaya hidup dimana kepuasan, kesenangan dan kenikmatan menjadi tujuan akhir dari hidup seseorang. Benarkah demikian?

Kalo mau jujur, saya percaya bahwa setiap orang di dunia ini, bahkan termasuk kita yang ada di tempat ini, yang mengaku sebagai orang Kristen, pasti menginginkan kalo hidup kita berakhir dengan penuh kebahagiaan.

Namun sayangnya, dalam kenyataan kita melihat bahkan saat ini merasakan bahwa hidup manusia itu jauh dari kebahagiaan, jauh dari kepuasan. Seberapa kaya orang itu, seberapa pintar orang itu dan seberapa keras seseorang berjuang untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasaan hidup, kita tidak akan pernah mendapatkan kepuasan itu.

Pepatah Sansekerta Kuno menggambarkan ttg keadaan manusia yg tidak akan pernah mencapai kepuasan di dlm dunia ini. Pepatah ini berbunyi: “Untuk melindungi pakaiannya dari serangan tikus-tikus, ia memelihara seekor kucing; untuk memperoleh susu bagi kucing, ia membeli seekor sapi; untuk merawat sapi ia menggaji seorang pembantu dan untuk mengurus pembantunya, ia membutuhkan seorang istri,dst.

Pepatah ini mengingatkan saya pd ilustrasi yg diceritakan Ev. Tjatasjo bbrp waktu yg lalu ttg seseorg yg bangkrut gara2 sebuah sofa baru.

Karena sofanya sudah jelek dia membeli sofa baru, sofa yang baru dan indah itu membuat meja dan kursi lainnya tampak telah usang; dan akhirnya dia membeli meja-kursi yang baru. Setelah membeli meja-kursi yang baru, dia merasa gordynnya menjadi tidak cocok karena semua di ruang tamunya sudah baru. Akhirnya dia membuat gordyn yang baru. Setelah mengganti gordyn yang baru, dia berpendapat bahwa untuk menyelaraskan suasana ruangan yang baru, dia harus menjual juga semua perabot yang lama dan menggantinya dengan yang baru.

Akhirnya stlh semuanya lengkap, org ini berpendapat bhw rumahnya tdk cocok utk perabot2nya yg baru, shg dia hrs membeli rumah yg baru & lebih besar lagi. Stlh membeli rumah baru yg besar dia merasa mobilnya yg lama harus diganti pula. Maka bangkrutlah org itu.

Kepuasan & kebahagiaan dalam hidup adalah keinginan, dambaan setiap org yg ada di dunia ini. Dimana sesungguhnya letak kebahagiaan dan kepuasan itu? Tema kotbah saya adalah Rahasia Hidup Yang Memuaskan. BacaLukas 12:13-21.

Saudara pernah mendengar lagu Ini?
Banyak orang mencari bahagia,
naik dan turun gunung dan lembah.
Tapi sayang, s’ribu kali sayang,
banyaklah yang kecewa
Dimanakah jalan bahagia....?
Orang bilang asal banyak uang…..
Hati senang, semua jadi gampang
Tapi uang tak dapat beli bahagia…
Bahagia yang sejati hanya ada...
Dalam Yesus Tuhan.....

Mengapa kekayaan tidak dapat menjamin seseorang memiliki hidup yang memuaskan? Bukankah dengan uang, orang dapat memuaskan semua keinginannya? Apa saja yang dia inginkan, dengan cepat dia dapat membelinya?

Suatu kali seseorang bercerita kepada saya, suaminya mempunyai seorang kakak yang sangat kaya. Rumahnya ada di mana-mana. Uangnya sangat banyak. Saking banyaknya, dia sampai membuat rumah khusus yang sangat besar untuk taruh ikan hiasnya. Dan untuk menjaga ikannya hidup dengan baik, maka rumah itu full AC.
Orang ini dulu tinggal di Surabaya. Sekarang sudah menetap di Jakarta. Kalo bosan di Jakarta,dia ke Sby. Orang ini perokok keras. Kalo dia ada di Jkt dan rokok kesukaannya habis, dia akan menyuruh asistennya terbang ke Sby PP hanya untuk membeli rokok kesukaannya.

Waktu mama mertuanya masih hidup, mereka yg membiayai kebutuhan hidupnya. 2 orang pembantu dan 4 org suster dibayar untuk menjaga mamanya. Setiap bulannya mereka harus mengeluarkan biaya 40 juta untuk keperluan (sekaligus perawatan) mamanya.

Bukankah uangnya sangat banyak? Tapi satu hal yang saya tahu. Dia tetap tidak puas. Mengapa? Istrinya sangat cantik, sedangkan dia kelihatan sudah sangat tua. Setiap kali dia berjalan dengan istrinya, dia harus kesal karena orang selalu menanyakan kepada istrinya: ”apakah itu papa kamu?” Berapa umurnya sekarang?

Uang tidak bisa membeli segala yang kita inginkan. Uang juga tidak dapat memuaskan hidup kita. Dari perumpamaan ini Tuhan ingin mengajarkan beberapa hal kepada kita:

1. Kalo kita mjd kaya, hati2 dgn ketamakan.

Bukan berarti org Kristen tdk boleh kaya. F.Tuhan mengat: Akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena tamak, tidak puas dgn kekayaannya, dia bisa jatuh dlm dosa. Krn merasa byk uang, dia bisa berbuat apa saja, seenaknya sendiri.

Org Kristen harus berhati2 spy jgn krn kekayaan itu, kita kehilangan harta benda rohani & berkat indah lainnya yg dikaruniakan Allah kpd kita. Jgn terlalu menggantungkan hati pd harta benda shg dgn mudah iblis memakai harta itu utk menjerat kita smp binasa. Salomo bpk hikmat itu, dlm segala kemewahannya pernah berdoa (Ams.30:8&9).

2. Jgn lupa Tuhan.
Hati orang kaya dalam perumpamaan tadi tidak ingat akan Tuhan lagi. Ay.17&18 berkata: Karena ketamakannya, ia selalu berusaha utk mengumpulkan harta benda yg bertimbun shg ia sama sekali lupa akan Tuhan. Org Kristen harus berbuat sebaliknya, yi. Segala yg diperolehnya patut dipersembahkan lebih dahulu kepada Tuhan, baru utk dirinya sendiri.

3. Bagaimana keadaan jiwa orang itu?
Ay.19: Jiwaku...dari caranya berkata-kata kita dapat memastikan bahwa orang kaya itu lebih mementingkan kehidupan jasmaninya daripada rohaninya. Dia mengira dunia ini adalah tempat tinggal yg kekal baginya. Dia mengira bhw manusia hidup seperti binatang saja, kalo ia mati habis perkara. Itu sebabnya selama hidup ia berusaha untuk mencukupi segala kebutuhannya dengan makanan, minuman dan bersuka-suka saja.

Sdr, ketika orang kaya ini sudah berhasil mengumpulkan dan mencukupi segala kebutuhan hidupnya, apakah orang kaya ini merasakan kepuasan yang dalam di akhir hidupnya? Apakah dia menikmati kebahagiaan di akhir hidupnya? Alkitab mengatakan, sebelum dia menikmati kekayaannya, sebelum dia merealisasikan rencananya, Tuhan sudah merencanakan hal lain dalam hidupnya.
F. Tuhan berkata kepada orang kaya ini di ay.20: “Hai engkau orang bodoh……….

Di sini kita juga belajar, bahwa hidup manusia ada di tangan Tuhan. Sewaktu-waktu, kapan saja Tuhan bisa memanggil kita. Dengan tiba-tiba, tanpa diduga-duga, hal yang mengerikan itu, kematian itu dapat terjadi pada setiap orang termasuk kita. Apakah kita sudah siap kalo Tuhan memanggil kita?

Kita sudah mengakhiri satu acara besar, satu acara yang sudah membukakan pemikiran kita tentang apa tujuan hidup kita. Kita sudah tahu bahwa hidup kita di dunia ini hanya sementara. Satu saat kelak kita akan meninggalkan dunia yang fana ini. Kita akan menuju pada satu kehidupan yang kekal.

Sekarang pilihan ada di tangan kita. Apakah kita mau memilih hidup yg kekal di surga atau hidup yang kekal di neraka.

Sekali peristiwa, seorang Kristen yg beriman bertemu dengan seorang pemuda yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Kemudian terjadi percakapan ini:
K: Sudah pernahkah kamu memikirkan apa yg harus kamu lakukan dalam dunia ini?
P: Apa yg harus saya lakukan? Pemuda ini tersenyum. ”saya akan belajar di sekolah menengah sampai selesai.”
K: Setelah selesai sekolah menengah kamu mau kemana?
P: O, dari situ tentu saja ke universitas! Saya berani memastikan kpd Bapak, bahwa di perguruan tinggi saya akan menjadi mahasiswa yang terpandai . Apabila tiba ujian penghabisan, saya pasti lulus dengan angka yg tertinggi.
K: “Bagus, bagus! Setelah merebut angka yg tertinggi, apalagi yg akan kamu kejar, anak muda?
P: O, itu mudah saja. Saya akan mempelajari ilmu Hukum, dan akan berusaha menjadi seorang ahli hukum yg terkenal.
K: Setelah itu kamu hendak ke mana?
P: Pak, kalo saya sudah mencapai semua itu, saya tentu mjd seorg yg beruntung & mulia di dunia ini. Setelah itu saya akan menikah, & nanti tinggal di gedung yg besar & indah. Di sanalah saya akan hidup dgn merasakan kesenangan & kemewahan bersama istri & anak2 saya.
K: Setelah semua itu Anda peroleh, apalagi cita-cita Anda kelak?
P: Semua orang yg mendiami negeri ini pasti akan mengenal saya, menaruh hormat kepada saya, mengetahui kecakapan saya dan akan menaruh kepercayaan dan harapan kepada saya. Nah, setelah itu tibalah waktunya saya akan menjadi seorg kepala negara.”
K: Kalo sudah begitu, orang muda, apalagi rencanamu?
P: Setelah itu, saya tentu akan merasa puas dan kenyang dengan segala kemuliaan yg telah saya peroleh. Apalagi, cukuplah rasanya, bukan??

Sambil memandang wajah pemuda yg berseri-seri dgn pengharapan yg 1001 macam itu, org Kristen itu mendesak dan bertanya pula: “Katakanlah kepada saya, bgmkah dengan hari-hari kemudianmu nanti?

Dengan bimbang, pemuda itu menjawab: “Ah, Pak, itu saya tidak tahu.”
Sesungguhnya apa yg Anda ketahui, semua yg anda cita-citakan, itu hanya terjadi dalam waktu yg pendek, bahkan untuk sementara waktu saja. Segala kehormatan, kemuliaan, kekayaan, & kekuasaan yang Anda kejar dan peroleh itu tidak kekal, lekas luruh dan layu bagaikan bunga di padang, yg hari ini adadan esok telah lenyap. Semua itu sia2 adanya.

Satu perkara yg hrs Anda ketahui ialah hidup yg kekal, yg memp. keindahan & kemuliaan bahkan kesenangan yg tidak ada bandingnya, yg tdk mungkin diberikan oleh dunia ini, melainkan hanya dpt dikaruniakan oleh Yesus Kristus saja. Sebab itu, marilah datang kpd Yesus, percaya & sambut Dia spy Anda beroleh semua yg perlu bagi keselamatanmu yg kekal, dmklah org Kristen itu mengakhiri percakapannya dgn pemuda itu.

Saudara, apakah yg kita kejar di dalam dunia ini? Mari kita renungkan, apakah yg kita kejar itu akan memuaskan hidup kita?

Yoh. 4 bercerita ttg seorg perempuan Samaria yg bertemu dgn Tuhan Yesus di pinggir sebuah sumur. Perempuan ini memp. 6 org suami. Memp. 6 org suami apakah sdh memberi kepuasan dan kebahagiaan bagi perempuan Samaria ini? Ternyata tidak!!!

Hati & hidupnya begitu kosong. Hampa. Dlm kekosongan dan kehampaan hidup, Tuhan Yesus menawarkan air kehidupan kepadanya. Yoh. 4:14 berkata.... Ketika perempuan Samaria ini menerima air kehidupan yg ditawarkan oleh Tuhan Yesus, hidupnya berubah 180 derajat.

Hidupnya yg hampa mjd hidup yg penuh arti. Hidupnya yg kosong sekarang dipenuhi dgn kebahagiaan karena di tahu apa arti hidupnya. Baca ay.39-42.

Apa rahasia hidup yg memuaskan? Bukan kekayaan, bukan pula kemiskinan. YESUS KRISTUS jawabannya. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”