“Berani Mengampuni”

Lukas 15:11-32

M1 = Menerima FT
Berdoalah supaya Tuhan Yesus memberi kepada kita hati yang rela untuk mengampuni seperti Dia rela mengampuni kita.

M2 = Merenungkan FT
1. Apa yang dilakukan oleh anak yang bungsu?(11-13)
......................................................................
......................................................................
2. Apa akibatnya? (14-16)
......................................................................
......................................................................
3. Tekad apa yang diambil si bungsu?(18-20)
......................................................................
......................................................................
.....................................................................

PENGAJARAN
Cerita tentang anak yang hilang bukan cerita yang asing didengar atau dibaca oleh setiap orang Kristen. Namun sayang, meskipun sudah sering mendengar dan membaca cerita ini, banyak orang Kristen belum mampu melakukan firman Tuhan ini dalam hidup kesehariannya.
Peran utama cerita ini adalah sang bapa sendiri. Keadaan yang dramatis ialah bahwa si bungsu menuntut dengan segera hak milik atas sebagian (kira-kira sepertiga) harta milik ayahnya yang dapat diwarisinya kelak apabila ayahnya meninggal.

Sementara si anak sulung tetap tinggal di rumah, dan ayahnya tetap memegang hak-haknya atas sisa warisannya, si anak bungsu menguangkan bagiannya dan menikmatinya dengan hidup berfoya-foya jauh dari rumah dan dari pengawasan orang tua.

Ketika semua harta kekayaannya habis dia menyadari bahwa sekarang dia berada dalam kemiskinan. Dengan terpaksa ia menerima pekerjaan yang paling kasar yaitu sebagai penjaga babi. Bagi orang Yahudi pekerjaan ini sangat menjijikkan, karena mereka memandang babi sebagai binatang yang paling najis. Dalam keadaa putus asa ia menyadari bahwa ia telah berdosa terhadap bapanya dan ingin pulang. Ia menyadari bahwa dirinya tidak layak disebut anak bapanya. Ia hanya cocok untuk menjadi seorang hamba dan bersedia merendahkan diri sebagai seorang hamba.

Namun apa yang terjadi, sungguh di luar perkiraan anak bungsu itu. Sebelum dia tiba di rumah dan membuat pengakuan seperti yang telah direncanakannya, ayahnya telah menyambut dia kiembali dalam lingkungan keluarga, memperlakukan dia dengan penuh hormat dan mengadakan sebuah pesta yang luar biasa.

Rupanya ada seorang yang menolak ikut dalam perayaan itu dan menuduh bapanya tidak adil karena memboroskan uang dengan mengadakan pesta bagi seorang anak yang tidak berguna.Ternyata seseorang dapat juga hilang, walaupun di rumahnya sendiri.

Sekali lagi teladan hidup seorang bapa dapat kita lihat di sini. Dengan sangat bijaksana dia membujuk si sulung, dan memberi pengertian kepadanya tentang arti mengampuni.
Melalui perumpamaan ini, kita sekali lagi diingatkan akan kasih Allah sebagai Bapa dan sekaligus Imam Besar kita yang rela mengampuni dosa kita setiap saat. Sudahkah kita meneladani dan mempraktekkan kasih Allah itu dengan mengampuni orang yang bersalah kepada kita??

M3 = Melakukan FT
Mengampuni, satu kata yang tidak mudah untuk dilakukan. Mari kita mengambil tekad, sekarang!! Saya HARUS MENGAMPUNI.

M4 = Membagikan FT
Bagikan kepada saudara seiman tentang pengalaman anda menjebol benteng “tidak bisa mengampuni”. Pasti ada banyak orang yang mendapat berkat. Amin.

Ayat Hafalan =
“Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya
memuji dia di pintu-pintu gerbang”! Amsal 31:31

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”