“Anugerah Dalam Penindasan”

Keluaran1:8-2:10

M1 = Menerima FT

Mintalah kepada Tuhan supaya saudara tetap bersyukur walau dalam keadaan yang menyenangkan dan mohon Tuhan beri keteguhan hati dalam menjalani hidup seperti ini.


M2 = Merenungkan FT

1. Mengapa Israel mengalami penindasan? (9-10) Penindasan seperti apa yang dialami mereka ? (13-16,22)

..............................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

2. Apa yang kemudian terjadi pada mereka ? (11,20)

..............................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

3. Dalam penindasan, apakah yang Allah berikan kepada mereka? (17,2:5-6,10)

..............................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

PENGAJARAN

Kepala pemerintahan lama diganti dengan kepala yang baru akan selalu membawa warna yang baru atau berbeda, baik dalam kebijakan politik dan tentunya dampak yang menyertainya. Dan itupun dialami bangsa Israel ketika tinggal di Mesir (1:8). Ketika raja baru melihat kondisi negaranya, ada sesuatu yang janggal dan melakukan suatu keputusan yang kemudian ‘merugikan’ bangsa Isarel. Pertambahan jumlah penduduk yang tak seimbang antara bangsa Mesir dan Israel, sehingga dibuatlah sebuah aturan kepada bangsa Isarel. Karena Israel tinggal di perbatasan, maka keberpihakan kepada musuh yang ingin menyerang Mesir bisa jadi menjadi masalah besar. Memang raja tak mau mengusir mereka karena itu pun merugikan Mesir untuk mendapat tenaga gratis.


Dengan membuat dua kebijakan maka diharapkan, yaitu mempekerja-paksakan orang Israel (1:11-13) dan membunuh bayi laki-laki yang baru lahir (1:15-16) akan mengurangi dan membatasi pertumbuhan jumlah jiwa dari bangsa Israel di perbatasan. Namun kebijakan kedua, yaitu membunuh anak-anak lelaki digagalkan oleh kuasa perlindungan Tuhan, yaitu dengan kehadiran bidan-bidan yang takut akan Allah orang Israel (1:17), sehingga membiarkan setiap bayi lelaki untuk tetap hidup.


Anugerah pemeliharaan terus berlanjut kepada bangsa yang sedang tertindas ini, yaitu muncul belas kasihan dari putri Firaun, sang pembuat keputusan untuk memelihara satu bayi ‘khusus’, yaitu Musa berada dalam pengasuhan. Sungguh ajaib, sang putri pasti tahu aturan itu dan ia juga tahu siapa bayi yang ingin diasuhnya (2:5-6), yaitu seorang bayi yang ingin dimusnahkan oleh ayahnya. Tak mungkin rencana Allah yang sedang memelihara bangsa pilihannya untuk lepas kelaparan di tanah Kanaan harus mati di tanah Mesir.


Jika Allah telah menyelamatkan jiwa saudara dari lumpur dosa, maka tak mungkin Ia membiarkan setiap saudara dari keterpurukan yang lainnya. Ia ingin setiap saudara untuk yakin bahwa Allahlah yang memegang kendali seluruh dunia ciptaan-Nya, tak ada satu peristiwa pun yang lepas dari kontrol Allah Bapa.

M3 = Melakukan FT

iarkan peristiwa renungan hari ini semakin mendorong iman dan kepercayaan saudara bahwa Allah Israel adalah Allah saudara pribadi.

M4 = Membagikan FT

Kisahkan pengalaman pemeliharaan Allah atas diri saudara pada waktu kondisi yang tak memungkinkan bersyukur namun disitu anugerah Tuhan cukup untuk menguatkanmu.

Ayat Hafalan =

“"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu

terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku,

supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. ” 2 Korintus 12:9


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”