Anugerah-Nya Yang Ajaib

Roma 8:26-30

Pendahuluan
Keajaiban anugerah Allah melalui Tuhan Yesus tak sekedar untuk mengampuni manusia atas dosa-dosa mereka, tetapi mencari dan menemukan mereka dan melimpahi kasih karunia dan belas kasihan. Anugerah Tuhan terlebih dahulu menemukan manusia berdosa bahkan sebelum manusia menyadarinya. Anugerah Tuhan mencari orang-orang berdosa bahkan orang yang tak bernilai, unworthy. Bukankah hal ini menunjukkan kedalaman dari kasih karunia Tuhan?
Namun tak sekedar itu saja, setelah penyelamatan itu, Tuhan senantiasa melimpahi setiap umat Tuhan dengan anugerah-Nya. Anugerah Tuhan yang dinyatakan atas kita menunjukkan kebaikan hati Tuhan. Anugerah Allah pemeliharaannya diberikan dalam kelemahan-kelemahan umat Tuhan (Rom 8:26). Kelemahan dalam hal apakah itu sehingga setiap kita bisa merasakan bahwa memang anugerah Tuhan itu sangat ajaib?

  1. Kelemahan dalam keterbatasan fisik yang kita miliki (Pelita 24 Nov 2008). Keajaiban itu semakin terasa ketika diperhadapkan pada ‘ganjalan hidup atau duri dalam hidup saudara, itu bisa dalam bentuk kekurangan fisik, penyakit, dll.
  2. Kelemahan atas dosa-dosa yang masih belum ’terbuang’ (Pelita 25 Nov 2008). Jadi seharusnya terbuang, namun Tuhan masih mau memakai dan memulihkan setiap kita. Keajaiban Anugerah Tuhan itu bukan hanya karena saudara tak layak menerima lalu mendapatkannya, tetapi masih mau memakai kita menjadi ’saksi’-Nya bahwa Tuhan itu MahaKuasa.
  3. Kelemahan pada suatu kondisi atau aturan yang tak mungkin kita tembus atau terobos namun Tuhan bisa membuka jalam (Pelita 28 Nov 2008), atau ketika kita tertindas (Pelita 29 Nov 2008). Bangsa Israel sangat memahami apa artinya anugerah-Nya yang ajaib ketika dalam kesesakannya, Allah melepaskan umat-Nya dengan memberikan Musa untuk mendampingi mereka keluar dari segala perbudakan di Mesir.
Walau demikian kita dalam kondisi seperti itu, Anugerah tak lantas tak terhalangi hanya oleh karena kelemahan-kelemahan yang ada dalam hidup saudara; Sehingga sangat tepat apa yang dikatakan oleh rasul Paulus dalam suratnya:”...Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. ”

Dalam kondisi seperti itu maka pantas Pualus berkata: “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Ini artinya anugerah itu bisa dinikmati bagi: pertama: “bagi mereka yang mengasihi Dia” dan kedua: “bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Jadi syaratnya adalah,
1. hubungan yang benar dengan Allah. Orang yang menerima janji pemeliharaan tersebut adalah anggota keluarga Allah, yakni hanya orang-orang yang mengasihi Allah. Orang yang demikian adalah orang yang menyadari bahwa Allah tidak akan membiarkan sesuatu terjadi tanpa kebaikan.

2. pengenalan akan rencana Allah. Orang yang telah terpanggil sesuai dengan rencana Allah yang kekal adalah orang yang telah menyerahkan rencananya sendiri untuk disesuaikan dengan rencana Allah. Itu berarti bahwa Allah mengungkapkan rencana-Nya kepada orang tersebut. Semua itu tidak akan terjadi jika Allah tidak berinisiatif memanggil orang untuk percaya dan belajar firman-Nya. Pemahaman akan rencana Allah adalah melalui pembelajaran dan pemahaman firman Tuhan! Pemeliharaan Allah akan dapat kita rasakan dan sadari apabila kita terus men-jaga relasi dengan-Nya dan memahami rencana-Nya. Karena itu, marilah mengerjakan yang terbaik bagi-Nya dan yakinlah bahwa Allah memelihara!

3. Kesimpulannya: Ketaatan dan anugerah merupakan dua hal yang sangat penting dalam ajaran firman Tuhan. Allah akan merespons dengan anugerah yang berlimpah ketika kita taat dan melakukan kewajiban kita kepada-Nya. Anugerah dan ketaatan tidak bertolak belakang, melainkan bagai dua sisi dari satu keping uang. Karena itu Paulus dapat berkata "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang .... Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku" (ayat 1Kor. 15:10). Paulus melihat bahwa keberadaan dirinya semata-mata karena anugerah Allah yang direspons dengan benar.

Sharingkanlah:
1. Pernahkah kita mengabaikan dan menyia-nyiakan anugerah Tuhan? Mengapa bisa berbuat demikian?
2. apakah yang kita pahami dan rasakan dari kalimat ’segala sesuatu mendatangkan kebaikan’?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”