“Badai Yang Mengubahkan”

Matius 8:23-27

M1 = Menerima FT
Berdoalah melalui renungan ini memberikan suatu kekuatan dan modal spirit dalam kehidupan yang berliku.

M2 = Merenungkan FT
1. Peristiwa apa yang terjadi dalam perjalanan Tuhan Yesus dan para muridNya? (23-24)

................................................................................................................

.Menurut saudara bagaimana sikap para murid saat itu?

................................................................................................................
2. Apa yang dilakukan para murid Kristus ketika mereka sangat ketakutan karena badai itu? (25)

..........................................................................................................
3. Bagaimana respon Kristus? (28)

..............................................................................................

PENGAJARAN
Ada 2 cara menjalani hidup ini: Pertama, sikap gigih, yaitu gunakan seluruh kemampuan untuk menghadapi segala permasalahan dan tantangan. Kedua, sikap pasrah mengikuti kondisi-kondisi sepanjang hidupnya. Bila masalah datang, mengikuti situasi. Yang penting bisa hiduplah, kira-kira itu mottonya. Kedua cara hidup ini menghiasi gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan manusia. Kehidupan yang terus menerus dipertentangkan antara perjuangan dan kepasrahan. Mana yang benar? Keduanya tidak, keduanya juga iya.

Peristiwa di dalam perikop ini mengingatkan bagaimana kedua cara hidup itu dipertemukan. Pertemuannya terjadi ketika ada badai yang menghardik perjalanan Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya. ketiga Injil Sinoptik memberi keterangan bahwa badai tersebut sangat besar hingga mereka sangat ketakutan dan berada dalam bahaya (Band. Luk. 8:23). Yang pasti ketiga Injil menjelaskan peristiwa ini sangat begitu mencekamnya sampai-sampai membuat para murid tak berdaya hingga mereka menganggap sebentar lagi akan binasa (25). Sungguh sangat aneh. Mengapa? Tentu saja aneh mengingat para murid yang adalah nelayan. Seorang yang sudah cukup mengenal dan biasa menghadapi badai. Pasti mereka akan berjuang sekuat tenaga mengendalikan kapal agar tidak terbalik. Akan tetapi, sungguh peristiwa ini membuat mereka tidak dapat memakai cara lain kecuali pasrah sebagai solusi akhir. Perjuangan mereka sudah berhenti ketika mendapati badai tersebut bukanlah badai yang biasa. Hingga badai tersebut membuat mereka harus tunduk pada alam dan menyerah serta minta tolong kepada Kristus agar menyelamatkan mereka. Segera setelah itu, Kristus bangun dan menghardik badai serta membuatnya tenang (26). Selain itu Tuhan Yesus ternyata ingin mendidik para murid agar mereka beriman. Bukan beriman pada diri sendiri. Sebaliknya melatih agar mereka tetap kuat berjuang menghadapi badai serta berserah penuh pada Kristus. Intinya Tuhan Yesus tidak mau mereka ketakutan hanya gara-gara badai keras itu. Maka, Yesus mengakhirinya dengan sebuah kuasa guna menyatakan bahwa diriNya adalah penguasa alam semesta ini. Tentunya Ia lakukan agar para murid belajar untuk tidak takut lagi dan berpengharapan hanya kepada Kristus.

Saudara, kehidupan ini bagaikan badai yang menerpa kita. Hanya ada dua pilihan yaitu saudara hadapi sekuat tenaga kita dengan berbagai perjuangan, atau menyerah saja tinggal terima nasib. Firman Tuhan saat ini tentu saja tidak menyetujui kedua hal tersebut, namun bukan berarti keduanya tidak benar. Dikatakan salah karena kedua cara hidup tersebut menyingkirkan Tuhan di dalamnya. Maka yang tertinggal adalah sikap pasrah penuh harapan. Inilah solusi bagi hidup orang Kristen yang seharusnya dalam menghadapi kehidupannya. Ia tidak ambisius tanpa arah jelas. Ia juga tidak nyerah pada nasib. Sebaliknya penuh pengharapan dan tidak takut lagi.

M3 = Melakukan FT
Mulailah hari-hari saudara dengan Doa. Biarkanlah Tuhan boleh membimbing kita di dalam keseharian kita terutama ketika menghadapi berbagai masalah saat itu

M4 = Membagikan FT
Sharingkan kepada rekan-rekan saudara bagaimana anda dapat mengatasi persoalan hidup bersama dengan Tuhan

Ayat Hafalan =
“Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Galatia 2:19b-20°

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”