"Hidup Memperkenankan Hati Allah"

Galatia 1:6-10
M1 = Menerima FT
Berdoalah agar hidup yang saudara jalani sampai saat ini dan seterusnya menjadi hidup yang menyenangkan hati Tuhan.
M2 = Merenungkan FT
1. Apakah yang menyebabkan jemaat Galatia begitu mudah meninggalkan hidup yang memperkenan hati Allah? (6-7)
..............................................................................................
..............................................................................................
2. Mengapa bisa demikian?
..............................................................................................
..............................................................................................
3. Apakah hukuman bagi yang melakukan penyesatan?(8-9)
..............................................................................................
..............................................................................................
4. Apa seharusnya dilakukan seorang yang hidup dalam anugerah Allah? (10)
..............................................................................................
..............................................................................................
PENGAJARAN
Dasar pemikiran Paulus dalam perikop ini bahwa sesungguhnya Injil yang disampiakan oleh dirnya adalah Injil anugerah itu cuma-cuma. Walau Injil itu adalah anugerah namun tak murahan. Oleh sebab itu, tak ada satu pun terkandung usaha manusia di dalamnya, yang melaluinya seseorang dapat menghasilkan belas kasihan Allah. Kalau pun ada sebuah usaha manusia, maka itu hanya sekedar bagaimana setiap anak-anak Tuhan harus menghargai dan memelihara Injil yang mereka telah terima dengan baik sehingga pada akhirnya anugerah menjadi efektif pada setiap orang yang percaya kepada Tuhan.
Dan hal mengherankan Paulus bahwa mereka ‘menghina’ anugerah yang telah membebaskan dari segala ikatan Taurat dan menganggap anugerah itu tak cukup untuk menyelamatkan mereka, lalu kembali mengikatkan diri kepada segala aturan. Dengan sangat keras Paulus menegur bahwa mereka yang telah membawa jemaat begitu cepat berbalik akan terkutuk hidupnya, walau pun seandainya yang melakukan penyesatsan itu malaikat Tuhan.
Tak sedikit orang-orang yang tak senang pada kekristenan, memberikan suatu tuduhan bahwa ini sebuah ajaran yang terlalu gampang atau enak, tanpa tuntutan atau sederhana sekali. Memang kekristenan seolah-olah seperti itu, walau pun sesungguhnya tak sesederhana itu. Paulus juga menegaskan bahwa tujuan hidupnya bukan untuk menyenangkan manusia, melayani orang agar diterima dan disukai manusia, sama sekali tidak demikian.
Melalui tulisan Paulus ada dua hal yang harus diingat, yaitu: Anugerah yang diterima cuma-cuma itu seharusnya diiringi suatu sikap kesungguhan untuk menghargainya dan memaksimalkan dalam hidup saudara. Hidup yang dipenuhi anugerah seharusnya hidup yang memperkenankan hati Allah bukan hidup yang menyenangkan manusia belaka. Jikalau harus mengalami akibat dari pilihan yang saudara ambil, marilah belajar bahwa itulah yang saudara tanggung sebagai anak-anak Tuhan yang kadangkala tak selamanya bisa menyenangkan Allah sekaligus menyenangkan manusia.
M3 = Melakukan FT
1. Apakah yang saudara lakukan untuk dapat hidup berkenan kepada Allah?
...............................................................................................................
2. Jika harus mendapat tekanan dari lingkungan akibat sikap iman saudara, apakah yang harus disiapkan?
...............................................................................................................
M4 = Membagikan FT
Bagikanlah pergumulan saudara ketika menyenangkan Tuhan lalu dikucilkan oleh lingkungan saudara? Bagikan perasaan yang saudara alami !!!
Ayat Hafalan =
“Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan
dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan sampai selama-lamanya. ”2 Petrus 3:18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”