“Rindu Akan Firman-Nya”

Mazmur 1

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar Tuhan menuntun saudara untuk merasakan manfaat dari membaca firman Tuhan setiap hari.

M2 = Merenungkan FT

1. Apa yang dituliskan pemazmur sebagai syarat kebahagiaan? (1)

................................................................................................................

2. Diumpamakan seperti apa orang yang dekat dengan firman-Nya? (3) dan Janji apa yang akan dinikmati mereka? (3)

................................................................................................................

................................................................................................................

3. Jalan yang seperti apa yang dituju oleh orang yang tidak dekat dengan Tuhan dan firman-Nya? (6)

...............................................................................................................

...............................................................................................................

PENGAJARAN

Kata “berbahagialah” berarti “diberkatilah'. Kata ini sering digunakan orang bijak untuk memuji seseorang atas apa yang telah diperbuat membawa pada keselamatan. Berbahagialah merupakan seruan kegembiraan, pujian, ajakan dan juga harapan. Pemazmur menguraikan 3 perbuatan yang menjadikan seseorang berbahagia: (1) Tidak menuruti nasihat orang fasik. Mereka berbuat sesuatu yang bertentangan dan melanggar relasi dan kesetiaan umat Allah. Bagian ini sebuah peringatan untuk tak menuruti nasihat-nasihat untuk berbuat jahat. (2) Tidak berdiri di jalan orang berdosa. Artinya tak mengikuti teladan hidup orang berdosa. Mereka hidup tak sesuai dengan tujuan-Nya dan melanggar hukum-Nya, yang selalu berbuat kejahatan, membiarkan dalam kesalahan. (3) Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Artinya: bersekutu, ikut ambil bagian dalam kumpulan percakapan orang-orang sombong yang menertawakan Allah dan jalan-Nya, serta meremehkan hukum / kebijaksanaan-Nya, menentang-Nya dan menindas serta mempermainkan orang lain.


Setelah itu pemazmur menyatakan orang yang berbahagia (ay.2). “Kesukaan” adalah suatu kata yang menunjukkan adanya perasaan rindu kepada seseorang atau sesuatu. Siapa cinta akan Taurat-Nya dan merenungkannya terus menerus, dia diumpamakan dengan pohon yang ditanam di dekat aliran air (lihat Yeremia 17:8). Dia berakar dalam air yang dapat memberikan kehidupan. Hal ini dapat lebih mudah dimengerti dengan kita mengingat iklim Palestina yang panas dan kering. Oleh karena itu, hanya pohon yang ditanam di dekat air, yang dapat tumbuh dan berbuah sesuai musimnya. Pohon di Palestina, kebanyakan hidup di sekitar Oase dan menjadi tempat berteduh bagi orang yang berjalan jauh. Ia tak hanya menguraikan kebahagiaan yang didapat oleh orang benar, namun juga hal yang akan terjadi pada orang fasik. Dengan tegas, ia mengatakan bahwa mereka tak akan menghasilkan buah dan akan layu karena mereka seperti sekam (sisa batang gandum, dedak/ debu jerami kosong, tidak bernilai).


Kebahagiaan adalah berkat dari Tuhan bagi mereka yang hidupnya dekat dengan Tuhan dan rindu mendengar, membaca dan merenungkan firman-Nya siang dan malam. Unsur yang penting adalah relasi kita dengan-Nya. Orang yang dekat dengan Tuhan, menggantungkan hidupnya kepada Tuhan. Hubungan yang dekat melalui persekutuan yang dekat tiap hari, malalui pembacaan firman Tuhan dan doa tiap hari. Bukan rutinitas, tetapi kerinduan dan kesukaan untuk merenungkan firman Tuhan dalam rutinitasnya.

M3 = Melakukan FT

1. Berkomitmenlah untuk terus membaca firman-Nya yang akan menuntun langkah hidup saudara bukan sebagai rutinitas belaka, namun sebagai suatu kerinduan untuk terus dekat dengan Tuhan.

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah suatu pengalaman saudara akan manfaat mambaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari.

Ayat Hafalan =

“Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku

merindukan Engkau, ya Allah.”- Mazmur 42:2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”