“Rindu Akan Teguran-Nya”

Mazmur 51:1-21

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar saudara diberikan kerinduan bukan hanya meminta pengampunan, tetapi juga rindu akan teguran Tuhan.

M2 = Merenungkan FT

1. Apa yang dialami Daud dalam seruannya kepada Tuhan? (3-8)

................................................................................................................

................................................................................................................

2. Bagaimana respon Daud ketika mendapati dirinya bersalah di hadapan Tuhan?(9-15)

......................................................................................................................................................................................................................

3. Apa yang dirindukan Daud? (16-19)

...............................................................................................................

...............................................................................................................

PENGAJARAN

Pengampunan datang dari teguran. Keduanya tak dapat dipisahkan begitu saja. Teguran diberikan agar pihak yang bersalah menyadari kesalahannya dan mendapat kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Teguran disini bukan hanya menyatakan kesalahan tapi juga pemulihan bagi yang bersalah.


Kisah Daud ditegur Natan merupakan contoh nyata topik ini. Dalam Mazmur 51, Daud mengungkapkan betapa kapoknya hidup jauh dari Tuhan. Perselingkuhan dengan Batsyeba yang berujung pada tindakan pembunuhan terhadap Uria, merupakan dosa terbesar Daud secara sosial dan moral (2 Sam. 11:1-27). Betapa tidak! Sebagai seorang Raja dari keduabelas suku bangsa Israel, ia telah menjadi buta hati dengan mengesampingkan wibawa dan kehormatannya hanya gara-gara mengikuti nafsu kedagingannya. Perbuatan ini pun membuat Daud buta Rohani sampai-sampai mengabaikan suara hati nurani dan perintah Tuhan yang mengakibatkan pembunuhan berencana terhadap Uria dengan etika pragmatis; berbuat kejahatan untuk mencapai pembenaran diri. Sungguh suatu perbuatan yang jahat di mata Tuhan.


Banyak orang percaya sering bertindak seperti Daud. Kemegahan, kenyamanan, dan kehormatan merupakan sasaran empuk bagi Iblis untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan. Mengapa? Karena dengan segala kenyamanan atau pun kehormatan membuat seseorang cenderung melupakan Tuhan. Celah seperti inilah yang sering dimanfaatkan Iblis guna membuat orang percaya tergoda melakukan dosa-dosa dalam koridor kewajaran. Ah... sedikit bohong mah ngga apa-apa. Ah... korupsi sedikit mah wajar. Sedikit demi sedikit Iblis memakai sikap ini hingga menjadi mati rasa terhadap dosa. Hasilnya dosa tidak lagi menakutkan, malah menyenangkan. Dosa malah membuat kita tidak lagi peka terhadap suara Tuhan.


Hanya ada satu cara agar orang percaya kembali pada Tuhan, yaitu Teguran. Sebagaimana perkataan Daud, ia mengakui bahwa dirinya salah (3-8). Darimana datangnya pengakuan ini? Jawabannya singkat. Dari teguran Nabi Natan kepadanya. Teguran inilah yang membuat Daud sadar bahwa Tuhan benar-benar membenci dosa (9-15). Itu membuat Daud ketakutan atas murka Tuhan yang bakal menimpanya. Selain itu pun Daud sadar bahwa ia akan mendapat upah atas pelanggarannya itu (16-19). Itulah sebabnya dikatakan bahwa teguran memulihkan kondisi rohani seseorang. Saudara mau dipulihkan? Kalau mau, saudara harus siap menerima teguran yang mungkin menyakitkan saudara.

M3 = Melakukan FT

1. Coba catat beberapa peristiwa dimana menurut saudara Tuhan sedang menegur atas kesalahan atau kelalaian saudara!

..............................................................................................................

...............................................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Sharingkan pengalaman saudara ketika mendapat teguran-teguran dari Tuhan.

Ayat Hafalan =

“Seperti Rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.” - Mazmur 42:2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”