Kasih Yang Memberi

Kasih Yang Memberi

Kisah 11:19-30

Pendahuluan

Memberi adalah sesuatu yang gampang-gampang sulit untuk dilakukan oleh manusia, juga di dalamnya orang-orang Kristen. Kalaupun ada yang bisa dengan gampang memberi, maka mungkin sudah melalui suatu proses panjang sehingga dia bisa memberi, atau sengaja memberikan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Ada yang memberi untuk membeli teman-temannya, ada juga yang memberi karena ingin memanfaatkan orang yang diberi. bermacam-macam motivasi yang ada di dalam hati manusia.


Kalau pemberian itu berhubungan dengan apa yang dinamakan uang mungkin orang mulai berpikir untuk memberi, terlebih lagi kalau dituntut untuk memberikan diri mereka, mungkin itu akan lebih sulit. Namun tak demikian dengan jemaat di kota Antiokhia, suatu kota unik yang selalu dihubungkan dengan kekristenan. Pertama kali ada diaken yang diangkat dari kota ini (Kis 6:5). Ketika terjadi penganiayan, sesudah peristiwa perajaman Stefanus, banyak umat Tuhan lari ke kota ini (Kis 11:19).
Jemaat Antiokhia ini adalah jemaat yang istimewa sekali, yaitu dalam hal:

1. Memberikan Hati

Segala tindakan selalu diawali dengan hati atau pikiran. Apa yang ada di hati/pikiran akan mempengaruhi seluruh sikap atau tindakan atau cara hidup kita. Ketika orang-orang Yahudi yang percaya Tuhan Yesus dianiaya, mereka memang lari atau tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria (Kis 8:1b). Namun dalam pelarian, mereka bukan bersembunyi ketakutan, malah memberitakan Injil (Kis 8:4; 11:19-20).

Seharusnya mereka bisa beralasan untuk tidak memberitakan Injil, namun ternyata tidak demikian. Hidup yang sudah mereka nikmati bersama anugerah Tuhan tak mungkin bisa membuat mereka diam. Semakin dianiaya, semakin mereka bertumbuh secara dahsyat (Kis 11:21), sehingga akhirnya jemaat ini untuk pertama kalinya disebut Kristen.

2. Memberikan Milik Kita

Dari teladan hati yang berani berkorban walau dalam situasi yang tak memungkinkan, telah memberikan dampak yang luar biasa kepada jemaat di Antiokhia. Oleh karena sebuah visi, maka Tuhan menggerakkan jemaat untuk belajar memberi kepada mereka yang sedang dalam kesulitan, khususnya jemaat Yerusalem yang telah memberkati jemaat di Antiokhia. Karena penginjilan jemaat Yerusalem, maka mereka bisa menikmati Injil anugerah Allah, sehingga sekarang saatnya mereka juga memberkati jemaat lainnya dengan apa yang mereka miliki (Kis 11:29-30).

3. Memberikan dengan Tujuan (Kis 13:1-3)

Pemberian selalu harus dengan suatu tujuan. Tujuan apa dari seluruh persembahan yang kita berikan kepada Tuhan? Jemaat Antiokhia tak hanya memberikan uang mereka, tetapi juga mengutus dan memberkati Barnabas dan Saulus untuk menjadi misionari pertama. Dan jemaat ini rela melepaskannya, walau mereka juga membutuhkan penggembalaan. Dalam sejarah dicatat, bahwa jemaat Antiokhia juga menjadi jemaat misioner pertama. Mereka tahu tujuan hidup mereka, yaitu diberkati untuk memberkati orang lain.

Sharingkan:

  • Apakah untuk mengabarkan Injil harus dalam situasi yang nyaman, tenang dan waktu yang luang? Diskusikan pergumulan dan pengalaman saudara dalam menceritakan kasih Tuhan kepada orang lain?
  • Apakah yang bisa kita lakukan sebagai anak Tuhan bagi penginjilan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”