“Keselarasan Pemasukan dan Pengeluaran”

Lukas 14:28-35

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah supaya Tuhan Yesus memampukan saudara terbebas dari segala kebiasaan buruk yang sering saudara lakukan, terutama dalam hal keuangan.

M2 = Merenungkan FT

1. Apa yang harus dilakukan oleh orang sebelum ia membangun menara? (28)

................................................................................................................

Apa yang terjadi jika ia tidak membuat anggaran? (29)

......................................................................................................

2. Apa yang harus dilakukan oleh raja yang akan maju berperang? (31)

................................................................................................................

Apa yang terjadi jika ia tidak melakukannya? (32)

................................................................................................................

3. Apa yang diminta Yesus untuk menjadi pengikut-Nya? (27 & 33)

...............................................................................................................

...............................................................................................................

PENGAJARAN

Pernah mendengar pepatah, “Besar pasak daripada tiang”? tentu pepatah yang tidak asing dimana hendak menjelaskan banyaknya pengeluaran seseorang daripada pemasukan. Bukankah hal ini sering kali terjadi? Banyaknya pengeluaran tanpa kita perhitungkan pemasukan dalam anggaran kehidupan kita? Tidak heran jika banyak orang percaya “kekurangan” bukan karena Tuhan tidak memberkati, melainkan sering kali anak-anak Tuhan tidak dapat mengelola berkat-Nya.


Renungan saat ini mengajarkan tiga hal utama agar saudara dapat menggunakan berkat Tuhan dengan cermat dan baik. Pertama, setiap orang percaya seharusnya membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan. Anggaran bukanlah hanya sebuah catatan biaya-biaya. Anggaran adalah perkiraan atas biaya-biaya yang saudara akan anggarkan atau keluarka. Contoh utama yang diberikan Tuhan Yesus ialah tentang tukang bangunan yang harus membuat anggaran biaya agar seluruh proyeknya dapat berjalan dengan sempurna (ay. 29-30). Demikian juga seorang raja/panglima akan membuat strategi terlebih dahulu sebelum pergi berperang agar ia dapat memperhitungkan seberapa besarnya kemenangan yang dapat ia capai kekuatan yang dimilikinya (ay. 31-33). Anggaran ini membantu saudara, sebagaimana tukang bangunan dan raja/panglima, untuk dapat membuat perencanaan ekonomis dari kehidupan kita agar pemasukan dan pengeluaran selaras atau seimbang.


Kedua, tiap orang percaya haruslah mengutamakah hal penting dalam perencanaan ekonomis. Jangan sampai saudara membuang-buang berkat Tuhan dengan sia-sia tanpa bertanggung jawab. Untuk itulah saudara butuh perencanaan khusus dan penuh hikmat dalam mengeluarkan uang . ketiga, tiap orang percaya harus memiliki pemasukan yang jelas. Tanpa pemasukan ini, tidak akan terjadi keselarasan ekonomis. Menyadari hal ini saudara haruslah mengusahakan pemasukan yang jelas dan tepat agar kehidupan saudara dan keluarga dapat harmonis.


Sudahkah saudara mempunyai pengertian seperti ini? Jika belum, belajarlah dengan kedisiplinan untuk membuat sebuah anggaran. Dari anggaran inilah saudara dapat memilah dan memilih hal-hal utama yang harus anda keluarkan. Namun tidak sampai disini, saudara harus memikirkan pemasukan yang jelas dan tepat agar lingkup ekonomis tetap selaras sebagaimana adanya. Tuhan memberkatimu.

M3 = Melakukan FT

1. Mulailah untuk selalu libatkanlah Tuhan dalam pembuatan anggaran pengeluaran saudara.

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah pengalaman saudara bagaimana dampak yang terjadi selama melibatkan Tuhan atau tidak melibatkan Tuhan dalam pengelolaan keuangan saudara.

“Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan

kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian

mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan” 1 Korintus 8:14

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”