“Ketidakselarasan Dalam Hidup”

Yakobus 5:1-5

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah dalam zaman akhir ini, keuangan yang kau miliki dapat dipakai untuk memuliakan dan menyenangkan Tuhanmu.

M2 = Merenungkan FT

1. Apakah yang sedang dialami orang kaya ini? (1)

...............................................................................................................

...............................................................................................................

2. Apa yang terjadi atas kekayaannya? (2-3a)

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Mengapa bisa terjadi demikian? (3b)

................................................................................................................

3. Apakah yang telah dilakukannya dimana Allah tak berkenan? (4-6)

...............................................................................................................

...............................................................................................................

PENGAJARAN

Ada penafsir yang menyebutkan bahwa konteks dari kitab Yakobus didasarkan pada permasalahan yang sedang terjadi dalam jemaat, yaitu perbedaan yang menyolok antara si kaya dan si miskin. Dalam kondisi jemaat seperti itulah, maka Yakobus menyampaikan suratnya.


Dalam perikop sebelumnya (4:13-17), Yakobus menegur para pedagang yang pengalaman berdagang dan kemampuan untuk kemudian merencanakan segala sesuatu tanpa menanyakan kepada Tuhan apakah ini sesuai atau tidak. Dan dalam perikop ini, Yakobus kemudian mengalihkan tegurannya kepada beberapa orang-orang kaya, yaitu para tuan tanah, yang menjadi pemilik perkebunan yang luas. Teguran yang disampaikan ini adalah sesuatu yang tak lazim, karena Yakobus berbicara tentang penghakiman yang akan mereka rasakan dari apa yang mereka lakukan selama di dunia ini.


Tak sedikit penafsir yang menyebutkan bahwa teguran ini adalah teguran yang pasti terjadi pada mereka di masa akan datang. Disini ia tak lagi berbicara dengan nada ajakan untuk bertobat kepada tuan tanah. Selain penghukuman di masa akan datang, mereka akan mendapati seluruh hasil bumi mereka akan membusuk dikarenakan luar biasa banyak karena disimpan sendiri bukan untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Kekayaan mereka didapatkan dari hasil yang tak jujur, pemerasan terhadap para pekerja mereka. Mereka orang kaya yang bodoh, yang hanya memuaskan ego semata, mirip dengan kisah dalam Lukas 12:13-21, seolah-olah hidup mereka masih panjang karena kekayaan yang disandarinya. Padahal hidup mereka sedang berada pada hari penyembelihan (Yer 12:3).


Apa yang bisa kita pelajari? Pertama, Berkat Tuhan datang kepada orang yang bertanggungjawab dalam mengelola keuangan atau usahanya. Dan hal itu tak hanya sampai dalam mengelola saja, tetapi yang kedua, diperlukan sifat kasih dan kejujuran. Jangan sampai kekayaan membuat diri setiap kita menjadi serakah dan menindas orang lain. Seharusnys dengan prinsip: ‘ biarlah kekayaanku, aku memberkati keluargaku, pegawaiku, rekan kerjaku, atau siapa pun. Bisakah saudara bersikap seperti itu?

M3 = Melakukan FT

1. Langkah-langkah konkrit apakah yang membantu saudara supaya dapat menjadi pengelola yang baik atas harta yang Tuhan berikan?

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah berkat yang Anda kepada orang-orang yang membutuhkannya atau bagikanlah pergumulanmu atas harta yang ada pada dirimu.

“Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan

kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian

mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan” 1 Korintus 8:14

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”