"Ibadah Yang Membangkitkan Inspirasi"

Nehemia 8:1-13

Pengajaran
Kamus besar bahasa Indonesia menjelaskan inspirasi itu sama dengan ilham. Ilham artinya petunjuk dari Tuhan yang timbul di hati. Arti yang lain adalah sesuatu yang menggerakkan hati untuk menciptakan atau membuat sesuatu. Petunjuk biasanya datang dari penglihatan. Arti ini agak berbeda dengan Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Kata ini bersifat aktif. Dan Karl Barth setuju rupanya setuju bahwa kata itu bukan hanya berarti ”diberikan, dipenuhi dan diperintah oleh Roh Allah, tetapi juga aktif menghembuskan dan menyebarkan keluar serta memperkenalkan Roh Allah. Jadi adanya sebuah karya Allah yang ”menembus keluar” yang bisa dihasilkan untuk diri sendiri dan orang lain.

Setelah mereka kembali dari pembuangan dan sudah tinggal di Israel kembali, maka pada suatu hari umat Tuhan datang menyembah kepada Tuhan Allah dengan berkobar-kobar atau dengan kehausan akan hadirat Allah, firman Tuhan dijelaskan oleh Ezra. Sungguh bangsa itu menjadi terharu, menangis karena merasakan Tuhan itu Baik, Tuhan menghajar mereka dengan maksud untuk mempersiapkan bangsa yang kudus, bangsa yang tangguh dan bangsa yang memberkati bangsa-bangsa.
Apabila ada orang yang bertanya, Apakah penyembahan yang inspiratif, yaitu: yang indah, yang memberkati, yang memacu semangat gairah rohaniku? Tentu ada yang mengatakan bahwa penyembahan seperti itu adalah penyembahan di dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:34). Penyembahan di dalam roh dan kebenaran tidak berarti suatu penyembahan dengan sepenuh hati saja. Orang Yahudi pada masa pembuangan mengalami suatu ibadah yang inspirasional. Unsur yang ada:
1. Ada hati yang hadir dalam ibadah tersebut (ay. 4b). Bukankah banyak orang yang tubuhnya hadir dalam ibadah, tetapi hati sesungguhnya tak ada disitu. Misal: gelisah jika jam ibadah tak tepat waktu dan terlalu panjang; sambil ibadah memikirkan hal-hal lainnya.
2. Ada sikap penyembahan (ay.7). Apakah tujuan penyembahan kita (yang diwujudkan dalam bahasa tubuh yang sujud itu?), yaitu mengakui bahwa Allah adalah Allah yang Mahakuasa. Aku hanya seperti debu, tak ada sesuatu yang bisa dibanggakan. Penghajaran Tuhan selama + 70 tahun di pembuangan sangat mendidik mereka untuk tidak tegar tengkuk. Jadi ketika seseorang sujud menyembaha, ia sedang menundukkan diri dan mengakui bahwa Allah hebat, Allah masih hidup dan Allah juga masih memeliharanya, walau pun masalah masih ada, yaitu pembangunan Bait Allah belum selesai, pembangunan tembok Yerusalem masih kurang sempurna, musuh masih mengancam Nehemia dan rakyat Israel.
3. Ada ketaatan pada Pengajaran dan kegerakan (ay.9-10). Disini tak sekedar dibutuhkan hati dan sikap penyembahan, namun juga dibutuhkan keaktifan dalam bentuk kerinduan untuk mencari wajah-Nya dan kerendahan hati untuk diajar oleh Firman-Nya. Kalau semua yang dijalankan adalah rutinitas belaka atau ada keraguan akan kasih dan pemeliharaan Tuhan, mungkinkah inspirasi-Nya akan mampir dalam hidup kita?
4. Ada dorongan untuk bersukacita (ay.11,13). Tentu unsur kepuasan dan rasa syukur kepada Tuhan tak boleh dilupakan juga, sebab melaluinya penyembahan yang kita lakukan akan mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Ibadah yang diliputi unsur-unsur diatas itu akan semakin memberikan sesuatu yang inspirational; yang dapat membangun dan memberikan dorongan kepada dirinya dan orang lain. Sehingga ibadah yang dijalankan oleh setiap umat Tuhan tak sekedar membawa kita pada posisi seorang yang berdosa, seorang yang bobrok tetapi ada juga dorongan semangat untuk maju, untuk bertumbuh bersama Tuhan.

Penutup
Bagaimana dengan ibadah kita? Apakah ibadah yang dilakukan dalam hidup kita sudah membangkitkan inspirasi bagi diri kita sendiri dan orang lain yang ada di sekitar kita? Adakah semangat untuk hidup dalam Firman dan melakukan firman Tuhan? Adanya kerinduan mentransformasikan api semangat Roh Kudus kepada orang-orang disekitar saudara. Itu berarti siapa pun dia pasti mendapatkan sesuatu yang inspiratif dari kehidupan ibadah yang dinikmatinya bersama Tuhan Allah yang disembahnya. Ibadah seperti itu semakin membawa setiap anak Tuhan selalu bergairah dalam hidup penyembahannya, baik dalam kumpulan jemaah orang-orang kudus (Mazmur 149:2-3)

Sharingkan:
• Apakah sesungguhnya sewaktu beribadah (dalam Ibadah Minggu, Saat Teduh pribadi, Ibadah Keluarga, dll) dapatkah inspirasi dari-Nya? Apakah yang menghalangi sebuah ibadah yang inspirational?
• Inspirasi semacam apakah yang memacu hidup rohani dan jasmaniku?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”