Membangun Komunitas Sejati

Komunitas adalah kumpulan beberapa orang yang sedang mempertaruhkan hidupnya kepada seluruh anggota yang ada dalam komunitas tersebut. Itu artinya sebuah komunitas bertanggungjawab seluruh pertumbuhan rohani anggotanya masing-masing, mengetahui dan memahami pergumulan yang sedang dihadapi oleh mereka atau pun juga berkat-berkat yang dialami anggota, sehingga anggota turut sedih ketika anggota yang lain sedang dalam perjuangan menghadapi masalahnya dan turut bersukacita atas pertumbuhan dan pelepasan dari masalah yang ada.
Nah, untuk bisa mencapai suatu komunitas seperti ini tentu tidaklah dengan cara instant, sebab ada suatu pengorbanan yang dituntut di antara seluruh anggota untuk berjuang ersama-sama mewujudkannya. Jadi untuk terbangunnya sebuah komunitas yang sejati tentu dibutuhkan: Dibutuhkan suatu keterbukaan antar anggota supaya tercapai suatu komunitas sejati, suatu komunitas yang tak berisi kepura-puraan belaka. Tentu keterbukaan ini bisa terjadi kalau setiap anggota dalam suatu komunitas memiliki komitmen untuk selalu menjaga rahasia mereka tak keluar dari komunitas tersebut. Penerimaan atas anggota yang lainnya, itu berarti setiap anggota disadarkan bahwa setiap anggota adalah manusia biasa, manusia berdosa yang sedang menyandarkan hidupnya untuk diproses atau dibentuk oleh Tuhan menjadi seperti Bapa (Mat 5:48). Mereka memiliki kelebihan atau kekurangan dan saudara tak hanya menerima kelebihan tetapi juga belajar menerima kekurangan anggota lainnya. Jadi jika ada suatu komunitas atau pribadi yang menyerang kelemahan anggota komunitas itu, maka setiap saudara bertanggungjawab melindunginya agar ia tak jatuh kecewa atau menyerah atas perjuangannya bersama Tuhan agar terus bertumbuh. Ketaatan, yaitu dalam arti setiap anggota memiliki hati yang selalu memiliki ketaatan untuk menghormati akan kepemimpinan yang diberikan Tuhan kepada Pemimpin Komunitas Sel-nya. Dalam dunia demokrasi saat ini, pada umumnya roh ketaatan acapkali telah hilang dalam hati setiap orang. Oleh sebab itu, di dalam Tuhan roh ketidaktaatan tak boleh ada. Disinilah dibutuhkan kerendahan hati dari setiap anak-anak Tuhan.
Kiranya PELITA 37 membawa setiap saudara pada suatu pemahaman bahwa sebuah komunitas yang sejati terjadi dimulai dari diri setiap kita. Maukah?

Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”