Sasaran Komunitas orang percaya

PENDAHULUAN
Salah satu perbedaan mendasar antara komunitas orang percaya dan komunitas dunia ini ialah soal sasaran yang akan dituju. Gampangnya sasaran komunitas orang percaya pasti-lah membawa berkat dan kedamaian di tempat dimana mereka ada. Komunitas ini bukanlah sembarang komunitas. Ada tujuan indah dari komunitas ini dimana mereka mempersiapkan anggotanya menjadi serupa dengan Kristus, agen utama yang menyatakan kuasa pelayanan, dan prajurit-prajurit Kristus.
Sasaran 1: Menuju keserupaan dengan Kristus
Pertama-tama, sasaran komunitas orang percaya ialah mempersiapkan anggotanya atau jemaat agar serupa dengan Kristus. Paulus tahu akan visi Tuhan bagi tiap orang percaya yang “dipilih” dan “ditentukan” menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya – Gambar Kristus (Rm. 8: 29). Bagaimana caranya? Tentu saja ialah Allah memakai segala sesuatu agar tiap orang percaya dapat dibentuk menjadi serupa dengan Kristus (ay. 28). Segala sesuatu yang tentu saja segala keluhan yang dapat diartikan permasalahan, penderitaan, dan sebagainya seperti yang tertulis pada ayat sebelumnya (ay. 26). Semuanya itu datang, tidak lain ketika manusia berelasi dengan sesamanya yaitu komunitas. Di komunitas inilah masing-masing orang percaya akan saling mendapat gesekan atau perselisihan yang membentuk karakter serta kesempatan menyatakan kasih.

Sasaran 2: Menyatakan kuasa pelayan
Kedua, sasaran komunitas ialah menyatakan kuasa pelayanan. Surat Paulus kepada jemaat Korintus merupakan salah satu bukti dimana karunia-karunia rohani ada guna mempersatukan jemaat yang saat itu berada dalam perselisihan (1 Kor. 12:4-6). Maka, masing-masing orang percaya wajib menanggalkan segala perselisihan tersebut menuju kesatuan dalam tubuh Kristus yang saling memperlengkapi. Hanya dengan inilah tiap jemaat Tuhan akan menyatakan kuasa pelayanan sehingga tiap orang yang kurang menurut dunia menjadi kuat bahkan mempermalukan dunia ini (1 Kor. 1:27-29). Tuhan ingin tiap kita masing-masing saling memperlengkapi dengan karunia rohani yang sudah diberikan pada-Nya. Oleh karena itu sangat penting bagi kita saatnya saling melayani satu dengan lainnya agar tiap orang dalam komunitas orang percaya dapat memperoleh dan menyatakan kuasa Tuhan.

Sasaran 3: Menjadi prajurit Kristus
Sasaran terakhir dari komunitas orang percaya ialah mempersiapkan tiap kita menjadi prajurit Kristus. Paulus menyadari keberadaan tiap orang percaya merupakan saat-saat menegangkan karena mereka akan menghadapi peperangan rohani, suatu peperangan yang bukan melawan darah dan daging melainkan melawan tipu muslihat Iblis yang berusaha menjatuhkan dan menjerumuskan orang percaya dalam keragu-raguan. Tipu muslihat Iblis saat ini pun sedang menjamur seturut hadirnya berbagai fenomena-fenomena saat ini. Bukankah sudah kita lihat, dimana kondisi politik yang carut marut, moral bangsa yang mulai tak ada berwajah lagi, kegiatan spiritualitas paska-modern ( The Master, batu bertuah ponari, peluncuran chip, dsb) merupakan wujud nyata tipu muslihat Iblis? Untuk itulah Tuhan ingin kita tetaplah bertahan di dalam persekutuan orang percaya, dan juga menyerang sebagaimana tugas agung kita menyatakan Injil Kerajaan Allah bagi dunia ini.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:

1. Apakah tiap gesekan atau perselisihan di dalam komunitas orang percaya membuat saudara semakin dibentuk dan diberkati atau malah menjadi batu sandungan?
2. Mengapa karunia-karunia Rohani itu sangat penting bagi pertumbuhan rohani tiap orang percaya?
3. Bagaimana respon saudara melihat berbagai fenomena tipu muslihat Iblis yang sedang menjamur di wacana kehidupan saat ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”