Apa Yang Dipikirkan Allah?

Ini adalah sebuah pertanyaan yang sederhana tetapi mengandung makna yang besar bagi setiap orang percaya. Dengan mudah saudara dapat menjawab pertanyaan ini, tetapi perlu kesungguhan hati, ketaatan dan kesetiaan yang dalam untuk menjalankan maksud dari pertanyaan ini. Ketika Allah menciptakan manusia, Dia menciptakan manusia bukan tanpa maksud dan tujuan. Adam dan Hawa ada di dalam dunia bukan karena kebetulan, tetapi sudah direncanakan terlebih dahulu jauh sebelum mereka ditempatkan di Taman Eden, demikian juga dengan saudara, sebelum orang tua anda melahirkan, Allah telah merencanakannya. Mengapa Allah melakukan semuanya itu? Karena Dia adalah Allah yang mengasihi. Allah menciptakan saudara supaya Ia dapat mengasihi anda. Kalau Allah sedemikian mengasihimu, apa yang dapat engkau lakukan untuk membalas kasih-Nya yang besar itu? Tidak ada cara lain selain taat kepada perintah-Nya atau melakukan apa yang diinginkan-Nya. Apakah perintah-Nya? Perintah-Nya ialah:”Kasihilah Tuhan Allah-Mu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat.22:37-39).
Apa yang diinginkan Allah? Bukan emas permata, bukan perak, bukan pula segala kenikmatan dunia yang kita miliki. Yang diinginkan Allah dari anak-anak-Nya yang sudah menerima anugerah keselamatan yang besar yaitu mengasihi dengan sungguh-sungguh dengan mempersembahkan hidup yang terbaik, untuk menjalankan tugas panggilan yang Dia percayakan-Nya. Tidak peduli warna kulit kita hitam atau putih, kaya atau miskin, pintar atau kurang pintar, tua atau muda dan lain sebagainya. Kapan dan di mana saja, di gereja, di tempat kerja, di sekolah atau di manapun kita berada, kita harus menjalankan tugas itu dengan taat dan setia. Apa yang diinginkan Allah atas gereja? Tentu setelah mengalami semua itu dan bertekad berbuat lebih lagi, maka Ia ingin hidup saudara diberikan untuk menyembah-Nya, selalu bersekutu dengan-Nya, memberikan hidup untuk melayani-Nya, selalu ingin belajar firman-Nya supaya bisa mempersiapkan diri untuk bisa menjangkau orang-orang bagi Dia (1Pe 3:15 ).
Kiranya melalui PELITA 40 ini dapat mendorong dan memotivasi kita untuk semakin mengasihi gereja-Nya, dan melibatkan diri dalam gereja-Nya dengan sungguh-sungguh. Tuhan memberkati kita.


Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”