"Gereja Yang Menembus Batas"

Tuhan sebelum naik ke surga, telah memerintahkan supaya murid-murid-Nya memberitakan Injil atau kabar baik atau kabar keselamatan, dengan tujuan mereka diselamatkan atau mengalami berkat-Nya. Jika para murid-murid tidak memberitakan Injil, apakah yang terjadi? Tentu dunia tak pernah tahu ada berita keselamatan atau kabar baik ini, jika mereka tak mendengar bagaimana mungkin mereka dapat percaya kepada Yesus (Roma 10:9-15), maka mereka akan mengalami berkat bukan hukuman (Mark 16:16). Jadi peran para murid-murid sangat penting. Puji Tuhan mereka melaksanakan amanat guru Agung, yaitu Tuhan Yesus sehingga Injil terus menjalar se antero pelosok dunia.

Tuhan Yesus berdoa agar anak-anak-Nya menjadikan dirinya sebagai gereja-gereja yang menjadi kepanjang-tanganan dari-Nya di muka bumi atau keluar dari dunia Yerusalem, Yudea dan Samaria lalu ke seluruh dunia (Kis 1:8). Tuhan Yesus tak memerintahkan hanya memberitakan Injil ke bangsa Yahudi belaka. Jadi supaya dunia dapat mengalami berkat Tuhan, orang-orang Kristen harus keluar dari tradisi, budaya, atau zona/daerah nyaman mereka. Memang tidak enak tetapi harus dilaksanakan. Oleh sebab itu, pengabaran Injil adalah keharusan bagi Paulus (1 Korintus 9:16), supaya banyak bangsa terberkati ketika gereja keluar dari batasan-batasan yang menghalanginya.

JIKA Gereja sebagai kepanjangtanganan Allah, maka ia harus keluar dari daerahnya, seperti Abraham yang dipanggil keluar dari bangsa untuk menjadi berkat bagi banyak bangsa (Kej 12:1-9), tak lagi mempertahankan tradisi ke-Yahudi-an sebagai yang terbaik, supaya bangsa lain datang menikmati berkat dan merasakan Tuhan Israel yang hidup, seperti kasus Naaman (2 Raja 5:1-27), walau secara budaya atau politik berbeda. Gereja yang menembus batas berarti gereja tak menjadi suatu kumpulan orang kudus yang memandang sekumpulan orang di luar gereja sebagai orang yang tak kudus, yang tak layak mengalami anugerah Tuhan. Tidak seperti itu! Tetap sebaliknya, gereja seharusnya membalut, merangkul dan menyembuhkan dunia yang sedang terluka, dunia yang sedang tertindas atau yang miskin rohani dan jasmani.

Kiranya melalui PELITA 41 ini lebih membuka wawasan saudara dalam bergeraja. Gereja ada adalah untuk semakin mengasihi orang-orang di luar gereja-Nya sebagai subyek pelayanan setiap kita: saudara dan saya. Tuhan memberkati kita.

Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”