“Yang Diinginkan Allah Dalam Misi”

Lukas 10:1-12
M1 = Menerima FT
1. Berdoalah supaya saudara memahami maksud Allah bagi saudara dalam bermisi.

M2 = Merenungkan FT
1. Ke mana Yesus mengutus tujuh puluh murid? Seperti apa Ia mengumpamakan murid-murid yang diutus itu? (1,3)
.....................................................................................
.....................................................................................
2. Apa yang Tuhan Yesus katakan kepada mereka? (2)
.....................................................................................
.....................................................................................
3. Sebutkan beberapa hal (min. 5) yang harus mereka lakukan dalam pengutusan itu! (4-11)
.....................................................................................
.....................................................................................

PENGAJARAN
Kata misi berasal dari kata Latin berarti “mengutus.” Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Yesus Kristus. Yesus berkata: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh.20:21). Yesus sangat memahami misi kedatangan-Nya di dunia ini. Ketika berumur 12 tahun, Dia pernah berkata kepada ibu-Nya, Maria yang mencari Dia waktu mereka Ke Yerusalem pada hari Paskah: “Mengapa engkau mencari Aku? Aku harus mengerjakan urusan Bapa-Ku” (Luk.2:49) . Misi-Nya di dalam dunia ini Dia tuntaskan tatkala Dia berkata:”Sudah selesai” di atas kayu salib.

Menjadi tugas kita sekarang untuk meneruskan misi Tuhan Yesus ini. Yesus berkata: “Lihatlah sekelilingmu, pandanglah ke ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai” (Yoh.4:35b). Misi ini diberikan kepada semua orang, bukan hanya kepada orang-orang tertentu saja, seperti pendeta, misionaris. Sebab yang mendapat anugerah keselamatan bukan mereka saja.

Allah telah memberi kepada semua orang percaya sebuah Pesan Kehidupan untuk dibagikan. Allah ingin berbicara kepada dunia melalui diri setiap orang yang percaya kepada-Nya. Salah satu hal yang mudah dilakukan adalah membagi kesaksian hidup. Tuhan Yesus berkata: “Kamu akan menjadi saksi-Ku” (Kisah 1:8). Dia ingin supaya kita membagikan cerita tentang bagaimana kasih Kristus telah membuat perubahan di dalam hidup kita. Karena kasih-Nya yang begitu besar Tuhan Yesus rela datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita orang yang berdosa.

Jika kita ingin menjadi seperti Kristus, kita harus memiliki hati dan kasih untuk seluruh dunia. Kita jangan hanya merasa puas dengan keluarga dan teman-teman yang datang kepada Kristus. Ada lebih dari 6 miliar orang di dunia ini, dan Yesus ingin agar semua anak-Nya yang terhilang ditemukan. Inilah tugas kita untuk membawa mereka datang kembali kepada-Nya. Tidak gampang! Mungkin kita akan ditolak, menderita secara fisik, harus mengorbankan banyak hal (uang, waktu dan tenaga), dan lain-lain seperti ketujuh puluh murid yang diutus oleh Yesus. Tetapi jika kita memiliki hati dan kasih seperti Tuhan Yesus yang selalu tergerak oleh belas kasihan ketika melihat orang banyak yang seperti domba tak bergembala, maka kita akan mampu menjalankan tugas panggilan kita di dunia ini. Satu hal yang harus kita ingat bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita, tetapi akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman (Mat.28:20). Inilah yang diinginkan Allah dalam misi, hati dan kasih seperti Tuhan Yesus.

M3 = Melakukan FT
1. Apakah saudara menyadari anugerah keselamatan yang Tuhan berikan kepada saudara sangat besar? Jangan simpan itu untuk diri sendiri, bagikanlah kepada orang lain dengan hati dan kasih seperti Tuhan Yesus sekarang juga. Jangan menunda-nunda waktu.

M4 = Membagikan FT
1. Bagikan berkat yang saudara dapatkan ketika saudara berhasil menceritakan kasih Tuhan kepada orang lain.

“Karena kami adalah kawan sekerja Allah;
kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” 1 Korintus 3:9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”