“Yang Diinginkan Allah Dalam Pemuridan”

Roma 8:26-30
M1 = Menerima FT
1. Berdoa agar saudara dapat mengerti maksud baik Allah yang diberikan dalam setiap hal yang terjadi dalam hidup saudara.

M2 = Merenungkan FT
1. Apa tujuan Allah akan pekerjaan-Nya dalam segala sesuatu dalam hidup saudara?(28)
.....................................................................................
.....................................................................................
2. Kepada siapa Allah bekerja untuk kebaikan? (28)
.....................................................................................
.....................................................................................
3. Dengan gambaran siapa, saudara telah ditentukan untuk menjadi serupa? (29)
.....................................................................................
.....................................................................................

PENGAJARAN
Jika saudara menoleh ke belakang kehidupan saudara, tentu tidak sedikit saudara mengalami yang namanya 'bencana'. Dapat dikatakan / dianggap sebagai 'bencana' karena hal-hal tersebut bukan yang sauara inginkan dan tidak menyenangkan saudara. Namun, berapa dari 'bencana' itu yang saat ini ternyata justru menjadi kebaikan / berkat bagi saudara? Pengalaman seperti ini hanyalah tersedia bagi mereka yang mengasihi Allah.

Ada sebuah golongan bernama Stoa. Mereka meyakini adanya Logos, yaitu akal budi dan pikiran Allah. Bagi mereka, Logos telah meresap ke dalam dunia; sehingga mereka berpendapat Logos tidak hanya mengatur alam semesta, tapi juga punya rencana dan maksud untuk kehidupan setiap orang secara pribadi. Mereka beranggapan bahwa tak satupun dapat terjadi pada manusia yang tidak berasal dari Allah atau yang tidak menjadi bagian dari rencana Allah. Bahkan Epictetus menuliskan: Beranikanlah diri untuk berhadapan dengan Allah dan berkata 'Mulai sekarang perlakukanlah aku sebagaimana Engkau mau. Aku adalah milik-Mu. Pimpin aku kemana Engkau mau'. Golongan Stoa mengajarkan bahwa tugas manusia adalah menerima apa adanya. Melawan adalah hal yang sia-sia, karena maksud Allah tak dapat dihindarkan.

Memang pemahaman dari golongan Stoa itu tidaklah tepat, namun dari pernyataan Epictetus tersebut, berapa dari anak-anak Allah yang berani mengatakan itu? Meskipun banyak yang mengatakan bahwa dirinya yakin Allah selalu merancangkan dan melakukan hal yang baik. Namun anak Tuhan sering lupa bahwa Allah jarang menggunakan hal yang menyenangkan untuk mencapai tujuan itu. Justru sebaliknya, untuk setiap orang berdosa dan berkarakter bobrok ini, cara yang paling efektif adalah dengan memberikan permasalahan / bencana. Tujuan dari semua itu adalah agar anak-anak-Nya dapat mempunyai karakter seperti Yesus. Jadi, beranikah saudara mengatakan pada Allah, 'Mulai sekarang perlakukanlah aku sebagaimana Engkau mau. Aku adalah milik-Mu. Pimpin aku kemana Engkau mau'?

M3 = Melakukan FT
1. Lihatlah seuatu permasalahan / bencana sebagai batu lompatan untuk memuridkan saudara menjadi serupa Yesus, dan hadapilah bersama Allah. .....................................................................................

M4 = Membagikan FT
1. Bagikanlah pengalaman saudara mengenai 'bencana' yang menjadi kebaikan.

“Karena kami adalah kawan sekerja Allah;
kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” 1 Korintus 3:9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”