“Gereja Dan Kemiskinan”

Yeremia 29:1-9
M1 = Menerima FT
1. Berdoalah agar gereja atau jemaat dan saudara sebagai anak Tuhan dapat berperan dalam mengatasi kemiskinan.

M2 = Merenungkan FT
1. Apa bunyi surat yang dikirim nabi Yeremia kepada tua-tua, imam-imam dan semua rakyat yang diangkut dalam pembuangan?(4-7)
.....................................................................................
.....................................................................................
2. Kapan itu terjadi? Dengan perantaraan siapa itu dikirim?(2,3)
.....................................................................................
.....................................................................................
5. Apa isi firman Tuhan semesta alam, Allah Israel? Mengapa?(8,9)
.....................................................................................
.....................................................................................
PENGAJARAN
Sekelompok besar orang yang terbuang telah dibawa ke Babel tahun 597 sM, di antaranya raja Yoyakhin, keluarganya, sejumlah imam dan beberapa nabi (2 Raja 24:10-17). Nabi Yeremia mendapat berita bahwa beberapa nabi di antara yang terbuang itu menubuatkan tentang segeranya mereka kembali pulang ke kampung halaman. Yeremia kemudian menuliskan surat ini , agar orang-orang yang terbuang itu tidak dipengaruhi oleh berita yang disampaikan oleh Hananya dan teman-temannya.
Berada dalam pembuangan bukan suatu hal yang menyenangkan bagi seseorang. Apalagi hal itu tidak terjadi dalam waktu yang singkat tetapi bertahun-tahun lamanya. Diperlukan kesabaran menunggu pemulihan atau pembebasan oleh Allah Yahweh. Kepercayaan pada hari esok yang dari Allah ialah prinsip utama (dalam hal ini kepercayaan dengan pengharapan , bukan keputusasaan yang mematahkan semangat) yang harus dipegang oleh umat Tuhan.
Umat Tuhan yang berada dalam situasi seperti ini (terbuang, tertekan, penderitaan, dll) harus berhati-hati. Akan ada banyak orang yang mencoba menawarkan jalan keluar dengan memberikan janji-janji kosong, yang tidak sesuai dengan rencana Tuhan, yang akan membuat mereka justru lebih terpuruk.
Sabar menantikan pertolongan Tuhan (meskipun lama) adalah lebih baik. Biarkan Tuhan bekerja dengan jalan dan rencana-Nya bagi kita. Sebab Dia lebih tahu apa yang terbaik yang akan Ia berikan kepada anak-anak-Nya. Jangan mencoba mendahului Allah dengan mencari jalan keluar sendiri atau melalui orang-orang yang mencoba memberikan jalan keluar dengan kemampuan mereka sendiri. Tuhan Allah tahu dan sudah merancangkan sesuatu yang baik sesuai dengan waktu-Nya bagi kita.
Sebagai anak-anak Tuhan, saudara dituntut bukan hanya sabar menantikan pertolongan Tuhan tatkala saudara mengalami kesulitan. Namun, saudara juga dituntut untuk peduli terhadap lingkungan dan sesama saudara yang sedang mengalami kesulitan sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan sesuai dengan kemampuan saudara Butuh hikmat dari Tuhan untuk membantu mereka. Jangan sampai saudara justru menjerumuskan mereka dengan pertolongan yang saudara berikan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Apakah saudara sungguh-sungguh peduli dan siap membantu mereka sesuai dengan kehendak Tuhan?

M3 = Melakukan FT
1. Belajarlah untuk peduli dengan tindakan yang nyata terhadap sesama terutama saudara seiman yang hidupnya sangat kekurangan, bahkan di saat saudara sedang kesulitan secara ekonomi.

M4 = Membagikan FT
1. Sharingkan kepada saudara seiman tatkala saudara sedang kesulitan tetapi saudara masih dapat membantu orang lain dengan tulus hati.

“Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku.
Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman
Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?” Kisah Para Rasul 7:49

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”