"Gereja Dan Perubahan"

Tuhan Allah memberikan suatu tatanan dunia yang sangat baik untuk didiami dan dinikmati oleh semua mahkluk hidup, termasuk manusia. Namun dosa membuat segala menjadi berbeda sekali. Dosa telah merubah dari yang baik menjadi sesuatu yang tak baik kembali. Puji Tuhan ! Tuhan Yesus telah menyelesaikan misinya untuk merubah manusia yang rusak menjadi manusia dimampukan oleh kekuatan Roh Kudus untuk terus berjuang atas dirinya untuk mengubah dirinya sesuai rencana Tuhan Allah atas manusia dan dunia. Dan setelah itu, tentunya gereja sebagai kumpulan dari orang-orang percaya yang telah mengalami pengubahan dari Yesus Kristus seharusnya berkerinduan juga melakukan suatu yang berarti bagi sekitarnya, yaitu mengubah dunia dan isinya ke arah yang semakin baik.
Kalau melihat pelayanan dan misi dari para misionari yang melayani di ladang pelayanan (baik di Indonesia mau pun di ladang misi), maka mereka tak sekedar memberitakan keselamatan di dalam Yesus Kristus belaka, tetapi fokus misinya bersifat menyeluruh. Oleh sebab itu, pada umumnya mereka juga berbuat sesuatu untuk masyarakat sekitarnya. Misalkan: membangun tempat pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan mereka, membangun pengairan yang lebih baik, membangun rumah sakit sederhana untuk menciptakan gaya hidup yang lebih sehat bagi penduduk sekitarnya, membantu dalam menata kehidupan masyarakat (baik dalam ekonomi, pola hidup, dll).
Gereja masa kini juga seharusnya tak boleh melepaskan dari dari pemahaman seperti itu. Kesibukan melakukan pembinaan kedalam untuk mengatasi perubahan yang begitu cepat, juga tak kalah penting dan tak boleh diabaikan. Sebab tanpa persiapan ke dalam, bagaimana mungkin jemaat yang belum tangguh bisa keluar untuk mengubah sekitarnya? Namun tak boleh gereja menunggu sampai siap baru pergi keluar. Siap atau tidak siap waktunya, gereja harus memberikan sesuatu bagi dunia ini (1 Petrus 3:15), agar ketika Tuhan bertanya apakah yang sudah diperbuat oleh gereja-Nya, gereja/jemaat tak kemudian menyesal karena tak berbuat sesuatu pun.
Kiranya melalui PELITA 45 ini setiap jemaat sadar akan perubahan zaman dan bagaimana mengantisipasinya dan juga harus memiliki kerinduan untuk berbuat bagi masyarakat sekitarnya, sehingga kehadiran gereja/saudara boleh dirasakan mereka.
Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”