"Roh Izebel dalam Gereja"

Apakah yang dimaksudkan dengan ‘roh Izebel’ ini? Tentu Izebel sebagai seorang pribadi, yaitu istri dari seorang raja Israel, yaitu Ahab pasti telah tiada keberadaannya. Namun roh/spirit/ semangat dari Izebel acapkali masih ada dalam kehidupan gereja Tuhan, atau atas anak-anak Tuhan. Semangat apakah itu? Atau apakah sih yang menjadi kegiatan atau yang diperbuat oleh Izebel? Tak lain adalah semangat yang disertai keinginan untuk memberontak dan merusak atau menghancurkan orang lain. Semangat untuk memanfaatkan orang lain demi kepentingan dirinya yang jahat semata, menginginkan kekuasaan atau harta orang lain untuk menjadi miliknya pribadi, menginginkan nyawa dari orang lain, termasuk para nabi Allah, dan keinginan untuk melakukan pemberontakan kepada Allah Israel melalui utusan-Nya, yaitu nabi Elia serta keinginan berpaling dari Tuhan atau dari panggilan yang terus menerus memanggilnya untuk bertobat
Di balik seluruh kejahatan dari Ahab, terdapat seorang wanita penting, yaitu Izebel. Izebel, yang pada dasarnya sudah jahat, semakin nampak kejahatannya ketika menikah dengan seorang penguasa. Dan kekuasaan Ahab, suaminya, dimanfaatkan oleh Izebelnya untuk semakin membawa kehancuran bagi bangsa Israel dan orang-orang yang berada di lingkaran hidupnya (1 Raj 16:2; 21:25-26). Oleh sebab itu, kalau diumpamakan, ia mirip virus yang menghancurkan seluruh program dari sebuah komputer. Virus itu memang dirancang untuk menghancurkan jaringan atau data yang ada di komputer itu.
Semangat Izebel seperti itulah yang sangat mungkin menyusup masuk dalam lingkungan gereja, dengan tujuan ‘memakai’ atau memanipulasi anak-anak Tuhan untuk menyebarkan gosip, melumpuhkan semangat rohani jemaat, meragukan kepemimpinan di gereja (PKS, Pengurus, Guru SM, Majelis atau pun hamba Tuhan). Semangat Izebel ini walau dalam ‘batas kekuasaan’ tertentu, namun jujur setiap kita tak tahu kapan hal itu datang dan mengendalikan hidup anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu, hanya satu cara kita bisa bertahan atasnya, yaitu dekat dengan Tuhan melalui firman-Nya, dalam KOMSEL serta memohon kepekaan Roh Kudus agar selalu memiliki kerendahan hati untuk diperiksa atau dibersihkan hati saudara dari segala keinginan yang tak berkenan atau menyimpan luka hati atas kesalahan orang lain.
Kiranya melalui PELITA 46 ini setiap jemaat sadar akan pengaruh roh Izebel dalam kehidupan berjemaat, dalam komsel atau apa pun komunitas saudara.
Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”