Lukisan Seorang Pelayan Tuhan

Matius 5:13-16

PENGAJARAN

Pernahkah kita melihat sebuah lukisan? Ketika kita melihat sebuah lukisan, maka tentu dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mempelajari, mengamati sampai pada suatu kesimpulan dari diri kita bahwa lukisan tersebut bagus, antik dan bernilai seni tinggi. Itu semua terlihat karena pengamatan kita pada lukisan itu, yang memiliki tekstur, teknik, pilihan dan campuran warna serta sapuan kuas yang halus atau kuat, penyinarannya, dlsb. Lukisan seperti itu jugalah yang terdapat dalam Matius ps. 5-7.

Lukisan atau gambaran mengenai seorang pelayan dengan sangat jelas disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam kotbah-Nya di Bukit. Sebuah kotbah yang berdampak bukan hanya kepada para pendengar Yesus saat itu, tetapi juga terus berdampak bagi banyak tokoh atau pemimpin agama lainnya. Salah satunya adalah Mahatma Gandhi yang sangat mengagumi kotbah Yesus di Bukit. Mengapa demikian? Lihat pernyataan yang muncul dan dicatat dalam Matius 7:28-29 ‘Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka’. Hal tu berarti:

(1) Pengajaran yang disampaikan Yesus bukan hanya teori belaka tetapi sesuai dengan kebutuhan pendenga-Nya. Pengajaran-Nya langsung, sederhana, lugas dan jelas sekali serta powerfull. Selama ini mereka hanya mendapatkan pengajaran yang diberikan oleh para ahli Taurat, yang hanya mengajarkannya namun tak melakukannya dalam kehidupan keseharian mereka. Mereka hanya memberikan hukum atau aturan-aturan yang semakin membebani para pengikutnya, bukan aturan atau hukum yang semakin memudahkan mereka dekat dan bertumbuh di dalam Tuhan.

(2) Pengajaran Yesus mendatangkan keteduhan di hati para pendengar-Nya, sehingga mereka yang hadir merasa sangat diberkati. Itulah hal yang sangat luar biasa dari pengajaran Yesus. Pengajaran yang membuat setiap pendengar mendapatkan suatu penghiburan atas kesedihan yang mereka hadapi, mendapatkan kekuatan kembali atas keputusasaan dalam menghadapi masalah-masalah mereka, mendapatkan teguran atas kesalahan yang mereka perbuat.

Intinya, apa yang disampaikan oleh Yesus sehingga para pendengar-Nya menjadi takjub adalah bahwa setiap anak-anak Tuhan ’HARUS BERBEDA’ dengan pandangan dan sikap dunia ini. Dan perbedaan itu harus dapat dirasakan dan dilihat oleh semua orang tanpa terkecuali. Itulah yang dilukiskan oleh Yesus dengan lambang ’GARAM’ dan ’TERANG’.

SHARINGKAN

1. Apakah saudara benar-benar berbeda dari sebelum kenal Tuhan Yesus, pertama kali percaya Yesus dan sekarang setelah sekian lama percaya Tuhan Yesus?

2. Perbedaan esensi apakah yang harus dimiliki setiap kita? Bagaimana caranya agar orang-orang di sekitar merasakan perbedaan itu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”