“Seorang Yang Haus dan Lapar akan Kebenaran”

Matius 5:6; 2 Timotius 3:10-17

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah supaya saudara memiliki kerinduan akan kebenaran atau kesucian dalam hidup saudara.

M2 = Merenungkan FT

1. Hal apa saja yang telah diteladani Timotius dari Paulus? (10-11)

.....................................................................................

2. Nasihat apa yang disampailan Paulus pada Timotius? (14)

.....................................................................................

3. Apa saja manfaat kitab suci? (15-17)

.....................................................................................

4. Bagaimana reaksi Mordekhai mengetahui hambatan itu? (13-14)

.....................................................................................

.....................................................................................

PENGAJARAN

'Lapar dan haus' adalah kata kiasan yang artinya 'rindu/ingin sekali'. Bisa dikatakan, ini pertanda dari kehidupan yang sehat; sebaliknya, 'tidak lapar / haus' menunjukkan mati / sakit. 'Lapar dan haus' pasti ada wujudnya, yaitu mencari makan / minum. 'Lapar dan haus' juga terjadi setiap hari; dan kalau orang yang lapar dan haus itu tidak mendapatkan yang diingini, maka orangnya akan menderita.

‘Kebenaran' adalah hal rohani, bukan materi / duniawi. 'Kebenaran' yang dimaksud di sini bukanlah 'kebenaran secara hukum / legal', melainkan 'kebenaran secara moral' atau 'kesucian'. Saat Yesus mengatakan 'berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran', maksudnya adalah: 1). Orang yang disebut berbahagia adalah orang yang rindu pada hal-hal rohani. Banyak orang hanya rindu pada hal-hal duniawi / materi seperti sex, uang, kekuasaan, kedudukan, hiburan, makanan / minuman dan lain-lain. Kitab Suci justru memperingatkan kita terhadap hal-hal tersebut (Luk 21:34-36). 2) Orang yang berbahagia adalah orang yang rindu pada kesucian. Sadar akan dosa (Mat 5:3) dan sedih karena dosa (Mat 5:4) tidak cukup! Harus disertai dengan keinginan untuk menjadi suci (Mat 5:6). Kerinduan pada kesucian ini tidak terpisahkan dari kebencian pada dosa. Apakah saudara membenci semua dosa? Kalau saudara rindu pada kesucian dan benci pada dosa, itu merupakan pertanda bahwa rohani saudara hidup / sehat; tetapi kalau saudara tidak rindu pada kesucian dan saudara mencintai dosa, itu pertanda bahwa rohani saudara mati / sakit. 3) Kerinduan pada kesucian / kebencian pada dosa itu harus ada wujudnya, yaitu: mencari Firman Tuhan (Pemahaman Alkitab, Saat Teduh), berdoa supaya Tuhan menolong saudara dalam kelemahan saudara (Mat 26:41). Paulus menasihati Timotius untuk terus berpegang pada Kitab Suci karena memang dari sanalah kebenaran akan dibukakan. Yesus juga berjanji bahwa orang yang mencari kebenaran / kesucian, 'akan dipuaskan' artinya: akan mendapatkan kesucian (secara bertahap). Mengapa kesucian saudara tidak bertumbuh? Mungkin karena saudara tidak betul-betul rindu pada kesucian. Kalau saudara betul-betul rindu, saudara pasti akan bertumbuh!

Apakah saudara merasa menderita kalau saudara tidak bisa datang dalam ibadah atau komsel? Saudara mungkin sukar untuk melewatkan satu hari tanpa makanan jasmani, tetapi bagaimana satu hari kalau tanpa makanan rohani? Apakah saudara 'menderita' atau 'tenang-tenang' saja? Pikirkanlah itu!

M3 = Melakukan FT

1. Buatlah Teruskanlah memiliki kerinduan untuk selalu dekat dengan Allah dan bertumbuh dalam kesucian hidup.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah bagaimana Tuhan memuaskan kerinduan rohani saudara untuk hidup dalam kebenaran dan kesucian yang dijalanimu setiap hari.

“Karena itu haruslah kamu sempurna,

sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”