“Seorang Yang Lemah-Lembut”

Matius 5:5; Titus 3:1-7

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar saudara boleh memiliki hati yang lemah lembut seperti dalam yang disampaikan oleh Tuhan Yesus.

M2 = Merenungkan FT

1. Nasihat apa yang dituliskan Paulus berkenaan dengan sikap terhadap pemerintah? (1)

.....................................................................................

2. Sebutkan 2 larangan yang disampaikan Paulus! (2)

.....................................................................................

Hal apa saja yang seharusnya dilakukan? (2)

.....................................................................................

3. Bagaimana sikap orang yang hidupnya belum di dalam Yesus? (3)

.....................................................................................

Dan bagaimana setelah hidup dalam Yesus? (4,7)

.....................................................................................

.....................................................................................

PENGAJARAN

Lemah lembut bukan berarti bertingkah laku seperti 'putri Solo' atau, banyak orang juga menganggap bahwa kelemahlembutan sama artinya dengan kelemahan. Dalam dunia yang didominasi oleh siapa yang kuat atau diktator yang kejam. Dan tak seorang pun ingin menjadi orang lemah yang dimanfaatkan orang lain. Namun, inikah yang dimaksud dengan lemah lembut?

Lemah lembut, dalam bahasa Yunani: PRAUS, merupakan suatu kata yang cukup sukar untuk diterjemahkan. Aristotle sering mendefinisikan suatu sifat di antara dua sifat yang extrim. Misalnya: murah hati terletak diantara pelit / kikir dan boros. PRAUS terletak diantara 'marah yang berlebih-lebihan' dan 'tidak pernah marah'. Jadi, orang yang PRAUS bukannya tidak pernah marah, juga bukannya marah yang berlebihan, tetapi selalu marah pada saat yang tepat. Perlu diingat bahwa marah belum tentu sebagai dosa. Musa disebut sebagai orang yang lemah lembut (Bil 12:3), tetapi ia pernah marah (Kel 32:19). Kata PRAUS juga digunakan terhadap binatang yang sudah dijinakkan/dikuasai sehingga tunduk sepenuhnya pada pemilik / majikannya. Jadi dalam arti yang kedua ini orang yang PRAUS adalah orang dikuasai / tunduk sepenuhnya kepada Tuhan.

Dengan kata lain, keleahlembutan juga mencakup kualitas-kualitas yang perlu ditiru seperti: memiliki kekuatan yang terkendali, bersikap tenang dan damai meskipun berada dalam situasi yang memanas, mampu menenangkan orang yang meluap-luap dengan kemarahan, memiliki kebijaksanaan, dan sopan santun. Hal ini persis sama dengan surat Paulus pada Titus yang meminta Titus untuk selalu mengingatkan orang-orang yang telah hidup di dalam Tuhan untuk tidak lagi memfitnah, bertengkar, tidak taat, sesat, menjadi hamba nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci. Melainkan hidup dengan ramah dan lemah lembut.

Yesus juga berjanji bahwa orang yang memiliki kelemahlembutan akan memiliki bumi. Sungguh berbeda dengan pandangan dunia tadi, bahwa yang kuat dan kejam lah yang memiliki kekuasan dan pengaruh. Yesus telah menjamin: orang yang lemah lembut akan mendapatkan bumi, tidak akan kehilangan.

M3 = Melakukan FT

1. Buatlah proyek pembelajaran diri untuk menjadi lemah lembut dan jadikanlah kelemahlembutan sebagai sifat saudara. .....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah bagaimana saudara justru mendapatkan kemenangan saat saudara bersikap lemah lembut.

“Karena itu haruslah kamu sempurna,

sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”