“Pengaruh Yitro Pada Musa”

Keluaran 18:13-27

M1 = Menerima FT

1. Berdoa agar Tuhan memampukan saudara untuk memberi pengaruh rohani bagi untuk orang di sekitar saudara.

M2 = Merenungkan FT

1. Apa yang dilihat oleh Yitro atas gaya kepemimpinan Musa? (1-2 )

.....................................................................................

.....................................................................................

2. Komentar dan saran apakah yang diberikannya kepada Musa? (17-23)

.....................................................................................

.....................................................................................

3. Hal apa yang dilakukan Musa sehingga ia mendapat teguran dari Yitro? (24-26)

.....................................................................................

.....................................................................................

PENGAJARAN

Pernahkah di dalam kehidupan, saudara dibanjiri persoalan yang bertubi-tubi sehingga merasa tidak ada jalan keluar? Saudara pikir tidak ada lagi harapan, buntu, karena sudah cukup lama mentok di dalam masalah yang sama. Kebosanan mulai muncul. Keletihan kerja mulai terasa, semangatnya pun sudah menurun. Namun uniknya di saat-saat itu tiba-tiba muncul orang-orang yang dengan ide cemerlangnya membangunkan semangat saudara kembali. Jika bukan rancangan Tuhan tentu hal seperti ini tidak akan terjadi.

Yitro, mertua Musa yang juga seorang imam dari Midian. Ia telah mendengar bagaimana Allah memimpin Musa sang menantunya dengan penuh keajaiban tatkala mereka keluar dari tanah Mesir. Sebagai respon ucapan syukur Yitro kepada Tuhan ia mempersembahkan korban sembelihan bagi Allah. Pernahkah engkau merasakan syukur atas keselamatan yang diberikan Tuhan? Kadang begitu “enjoy” dengan keadaan yang ada, sehingga saudara lupa, sesungguhnya saudara perlu mengucap syukur.

Sebagai seorang mertua ternyata Yitro cukup memperhatikan menantunya yang saat itu sedang bertugas berat. Dari pengamatannya secara pribadi ternyata ia melihat bahwa tugas Musa itu sangat berat, apalagi ia harus mengerjakannya sendiri. Bayangkan saja, setiap hari Musa berhadapan dengan berbagai masalah yang timbul dari bangsa Israel. Satu persatu mereka datang untuk “konseling” pada Musa. Mulai dari masalah pribadi, keluarga dan masalah-masalah lainnya. Dengan demikian bila menjelang malam Musa merasa sangat lelah, sementara itu mereka yang masih berdiri di dalam antrian pulang dengan kekecewaan dan frustrasi. Melihat keadaaan ini maka Yitro memberikan idenya untuk Musa. 1). Musa harus menjadi penengah, antara Allah dan rakyat. Dengan demikian maka kehidupan Musa sendiri harus membawa prioritas kepada Tuhan. Dengan demikian ia boleh mengerti dengan jelas apa yang diinginkan-Nya. 2).

Musa harus mengetahui Kehendak Alllah supaya penyampaiannya kepada rakyat Israel tidak salah. 3). Musa harus mendelegasikan tanggung-jawabnya ke beberapa orang yang cakap, takut akan Allah dan dapat dipercaya. Orang itu juga harus benci kepada pengejaran suap. Hanya merekalah yang boleh menjadi pemimpin. Cara kerja yang disaran Yitro ini yang dipakai hingga hari ini oleh para ahli managemen dan juga organisasi resmi. Pendelegasian tugas, sehingga menciptakan sinergi yang lebih besar. Sungguh luar biasa pengaruh seorang Yitro pada kepemimpinan Musa saat itu.

M3 = Melakukan FT

1. Mari bertekad untuk menjadi orang Kristen yang dapat membawa pengaruh yang Baik di manapun saudara berada!

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah bagaimana seseorang pernah berpengaruh besar dalam hidup saudara dalam mengatur tujuan dan masa depan saudara.

“Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.” Galatia 5:9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”