"Seorang Yang Dianiaya Oleh Sebab Kebenaran"

Matius 5:10-12; Kisah 7:54-60

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar saudara memiliki hati Kristus yang selalu sabar walau pun harus menghadapi kondisi yang tak menyenangkan oleh karena iman dan Tuhan Yesus yang saudara percayai.

M2 = Merenungkan FT

1. Mengapa harus berbahagia walau menghadapi penganiayan dan fitnah dari orang lain? (Mat 5:11-12)

.....................................................................................

2. Apakah yang membuat mereka tertusuk hatinya? (7:51-54)

.....................................................................................

Apakah yang mereka lakukan setelah itu? (57-59)

.....................................................................................

3. Apakah Yang membuat Stefanus bisa melihat langit terbuka dan melihat Allah? (55-56)

.....................................................................................

4. Apakahreaksi dari Stefanus atas perlakuan itu? (60)

.....................................................................................

.....................................................................................

PENGAJARAN

Judul “Seorang Yang Dianiaya Oleh Sebab Kebenaran” adalah sesuatu keadaan yang mungkin diterima oleh seseorang yang tak berdaya, tak memiliki kemampuan untuk melawan atau tak bisa melawan kondisi yang membuatnya teraniaya atau terfitnah. Namun sesungguhnya, kutipan ucapan Yesus yang terambil dari Matius 5:10-12 tentang kebahagiaan (blessed) yang didapat bagi mereka yang teraniaya oleh karena kebenaran, adalah tidak dimaksudkan terjadi pada diri seseorang yang ada dalam kondisi yang negatif atau pasrah, tetapi kondisi yang aktif, yaitu bisa melawan namun ia membuang kesempatan untuk memberikan perlawanan.

Penganiayaan itu dialami oleh mereka karena meletakkan Tuhan Yesus di atas kaisar, dan itu tentu melanggar hukum Romawi pda saat itu, jadi iman itulah yang menyebabkan pengalaman seperti itu. Melalui pengalaman penganiayaan /penderitaan ini, jemaat Tuhan (termasuk Stefanus) melihat sebagai: (1) suatu kesempatan untuk menyatakan atau mendemontrasikan kesetiaannya kepada Tuhan Yesus. (2) suatu cara mencicipi sedikit pengalaman yang juga dialami oleh para Nabi Allah, murid-murid Yesus dan kaum martir atau kaum beriman lainnya.(3) suatu partisipasi untuk mengalami peristiwa besar dalam hidup rohaninya. Dan kehadiran dalam peristiwa seperti itu pasti menggetarkan hati setiap anak Tuhan. Dan ketika seseorang mengalami itu, maka berkat rohani yang lebih besar akan menantikan hidup di depan mereka. Dan itulah yang disebut sebagai lompatan iman untuk masuk dalam tahap iman yang lebih tinggi lagi. (4) pengalaman yang tak mungkin dialami sendirian, sebab tak sedikit anak-anak Tuhan di belahan dunia lainnya juga mengalami peristiwa yang sama.

Jadi ketika setiap anak-anak Tuhan mengalami penganiayaan ingatlah pelajaran-pelajaran di atas, agar hal itu semakin menguatkan setiap saudara. Dan lebih daripada itu, firman Tuhan mengatakan bahwa ada upah besar yang menanti bagi setiap mereka yang mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Tuhan Yesus. Hal ini juga sama berlaku bagi setiap saudara sekalian, biarlah setiap saudara mendapat pengalaman dan pelajaran rohani yang berharga. Siapkah untuk mengalaminya?

M3 = Melakukan FT

1. Jika suatu saat setiap saudara mengalami penganiayaan karena iamanmu, apakah yang harus saudara siapkan? Tuliskanlah itu!

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan pengalaman yang mungkin sekali pernah saudara alami dalam perjalanan hidup rohanimu kepada orang-orang terdekatmu untuk menguatkan dan menjadi berkat bagi mereka.

“Karena itu haruslah kamu sempurna,

sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”