“Seorang Yang Membawa Damai”

Matius 5:9; Yakobus 3:16-4:2
M1 = Menerima FT
1. Berdoalah supaya kehadiran saudara di tengah-tengah keluarga dan masyarakat benar-benar membawa damai sejahtera bagi mereka.

M2 = Merenungkan FT
1. Apa yang akan terjadi di tempat orang yang iri hati dan mementingkan diri sendiri ? (Yak.3:16)
 .....................................................................................
2. Untuk siapa buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan? (18)
 .....................................................................................
3. Menurut Yakobus 4:2, dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran? 
 .....................................................................................
4. Tulis dan hafalkan Matius 5:9!  
 .....................................................................................
 .....................................................................................

PENGAJARAN
Dalam ayat sembilan dari Matius pasal lima ini ditambahkan satu ciri lagi anak-anak Allah yaitu menjadi “pembawa damai”. Dalam bahasa Yunani digunakan di sini suatu kata yang berarti: “menciptakan perdamaian”. Artinya, dalam dunia ini yang penuh dengan perselisihan dan segala macam kejahatan, anak-anak Allah harus mencoba mengadakan pendamaian. Apabila mereka melihat bahwa seseorang berselisih dengan seseorang, maka mereka harus berusaha untuk memperdamaikan orang itu satu dengan yang lainnya. Bukan menambah persoalan lain. 
 Kehadiran anak-anak Allah harus benar-benar dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya sebagai pembawa damai. Oleh sebab itu, kita harus menjaga hati dan sikap kita supaya jangan sampai kitalah yang menyebabkan kekacauan atau perselisihan itu terjadi. Salah satu sikap yang perlu dijaga adalah iri hati dan mementingkan diri sendiri. 
 Rasul Yakobus berkata bahwa di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Dia juga menambahkan bahwa hawa nafsu yang tidak terkontrol dapat mendatangkan sengketa dan pertengkaran di antara sesama saudara seiman. 
 Kehidupan Kristen ialah kehidupan menabur dan menuai. Orang Kristen yang mentaati firman Tuhan akan menabur kebenaran, bukan dosa dan damai, bukan perang. Siapa kita sebenarnya adalah bagaimana kita hidup dan apa yang kita tabur. Dan apa yang kita tabur menentukan apa yang akan kita tuai. Apabila kita hidup dalam hikmat Allah, maka kita akan menabur kebenaran dan damai dan kita akan menuai berkat Allah. Namun, apabila kita hidup dalam hikmat duniawi , kita akan menabur dosa dan peperangan dan kita nantinya akan menuai “kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”.
 Menjadi orang yang menyebabkan kesulitan dalam keluarga Allah merupakan suatu masalah yang serius. Salah satu dosa yang dibenci Allah ialah yang menimbulkan “pertengkaran di antara saudara seiman” (baca Ams 6:16-19). Lot mengikuti hikmat dunia ini dan akibatnya ia membawa kesulitan kepada seluruh isi kemah Abraham; tetapi Abraham mengikuti hikmat Allah dan ia membawa damai bagi keluarganya dan akhirnya bagi seluruh dunia ini.

M3 = Melakukan FT
1. Sudahkah saudara menjadi pembawa damai di tengah keluarga dan lingkungan tempat saudara tinggal, kerja, belajar dan gereja? Jika sudah, berdoa supaya Tuhan tetap memakai saudara. Jika belum, mohon ampun dan minta supaya Tuhan memakai saudara menjadi pembawa damai! 
 .....................................................................................

M4 = Membagikan FT
1. Bagikan berkat atau pengalaman yang saudara alami tatakala saudara menjadi pembawa damai atau penyebab masalah!

“Karena itu haruslah kamu sempurna, 
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”