“Imam Eli Dan Kedua Putranya”

1 Samuel 2:12-17

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah kepada Tuhan dan mintalah hikmat dan kekuatan dari pada-Nya dalam mengawasi dan membesarkan anak-anak yang dipercayakan kepada saudara.

M2 = Merenungkan FT

1. Mengapa anak-anak Eli disebutkan sebagai orang-orang dursila? (12-13a)

.....................................................................................

2. Apakah yang telah dilakukan oleh anak-anak Eli tersebut? (13b-15)

.....................................................................................

3. Bagaimanakah mereka merespon nasihat dari seorang yang mempersembahkan korban sembelihan itu? (16)

.....................................................................................

4. Bagaimanakah pandangan Tuhan terhadap perbuatan mereka itu? (17)

.....................................................................................

.....................................................................................

PENGAJARAN

Kenakalan anak-anak ternyata bukan saja hanya menyerang anak-anak kalangan keluarga “broken home” atau keluarga tanpa firman sebagaimana penilaian orang pada umumnya, melainkan juga dapat menyerang anak-anak para hamba Tuhan atau aktivis gereja dan keluarga Kristen. Itu terbukti pada renungan hari ini. Eli adalah seorang hamba Tuhan yang setia melayani umatnya, yaitu sebagai seorang Imam di rumah Tuhan di Silo. Namun, citranya sebagai hamba-Nya dirusak oleh kelakuan anak-anaknya yang memalukan baik di hadapan umat maupun Tuhan sehingga mendapat istilah ‘anak dursila' (ay. 17).

Dalam ayat 13-16, terlihat jenis kejahatan dilakukan yaitu mencuri persembahan dari korban sembelihan yang diperuntukkan bagi perjamuan dan menghina Allah dengan menuntut bagiannya sendiri sebelum bagian Allah dibakar di atas mezbah. Tidak hanya itu, mereka juga berani mengeluarkan kata-kata ancaman yang terhadap orang lain (16b). Perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak Eli adalah fenomena yang banyak ditemukan pada anak-anak jaman sekarang. Dan tentunya kesalahan ini tidak harus ditujukkan kepada sang anak. Karena jika seorang anak dibiarkan oleh orang tuanya tanpa membinanya dengan baik, maka jangan heran kalau anak itu menjadi seorang pemberontakdan tak takut akan Tuhan Allah yang dipercayai oleh orang tua mereka.

Kesalahan terbesar dari Eli adalah kurangnya komunikasi, perhatian dan pengawasan pada mereka. Buktinya bahwa kelakuan anak-anaknya yang memalukan itu terbukti dari informasi yang di dapatkan dari orang lain (ay. 22-24). Faktor kesibukan dalam pelayanan dan usia yang sudah tua mungkin saja menjadi penyebab bagi Eli untuk berkomunikasi dan memberikan pengawasan atau teguran secara langsung serta mengendalikan mereka.

Kesibukan para orang tua yang setiap hari bekerja dan melayani bisa juga menjadi penyebab banyaknya anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan langsung bahkan teguran ketika mereka melakukan kesalahan. Oleh sebab itu, di minggu akhir bulan keluarga ini, marilah mengevaluasi diri, sudahkah saudara melaksanakan tanggungjawab sebagai orang tua secara maksimal. Sesibuk apapun saudara, harus memaksakan untuk meluangkan waktu bagi anak-anak yang Tuhan berikan dalam hidupmu.

M3 = Melakukan FT

1. Sediakan waktu minimal seminggu sekali bagi seluruh anggota keluarga untuk berkumpul bersama-sama dan saling berbagi satu sama lain. Lakukanlah hal ini secara rutin. .....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah berkat dan pelajaran rohani yang saudara peroleh dari perenungan Firman Tuhan hari ini kepada anggota keluarga dan teman-temanmu!

“Tetapi aku dan seisi rumahku,

kami akan beribadah kepada TUHAN!". Yosua 24:15b

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”