“Melakukan Yang Terbaik Bagi Keluarga”

Kolose 3:18-25

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah dan mintalah hikmat dari Tuhan dalam membangun suatu relasi yang harmonis dalam keluarga saudara.

M2 = Merenungkan FT

1. Bagaimanakah seharusnya hubungan antara anggota-anggota dalam rumah tangga Kristen? (18-21)

.....................................................................................

2. Bagaimanakah sikap kita dalam mengerjakan segala sesuatu ? Mengapa demikian?(23-24)

.....................................................................................

3. Apakah akibatnya jika ada seorang berbuat kesalahan? Mengapa? (25)

.....................................................................................

.....................................................................................

PENGAJARAN

Memiliki keluarga yang rukun, damai dan bahagia merupakan dambaan setiap orang, terutama ketika satu pasangan hendak membangun sebuah keluarga baru. Demikian pula yang diharapkan Tuhan bagi setiap keluarga Kristen sebagaimana yang tercermin dari nyanyian ziarah Daud dalam Mazmur 133:1 yang berbunyi “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” Harapan Tuhan dan setiap orang di atas dapat terwujud hanya jika setiap anggota keluarga memiliki sebuah relasi yang harmonis satu sama yang lain. Oleh sebab itu untuk mewujudkan sebuah relasi yang harmonis ini, maka Rasul Paulus pun ikut memberikan beberapa disiplin yang harus dipraktekkan oleh setiap anggota dalam keluarga.

Ayat 18 dan 19 mengatur hubungan antara suami dan istri dimana istri harus memiliki hati ketundukan kepada suami (18), dan suami harus senantiasa mengasihi istrinya (19). Kedua ayat ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketundukan istri kepada suami harus dengan sukarela dan yang sepantasnya sebagaimana ketundukan jemaat kepada Kristus. Demikian pula kasih suami terhadap istri haruslah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri; kasih yang tidak mencari-cari keuntungan atau kepuasan untuk diri sendiri.

Sedangkan dalam ayat 20 dan 21 mengatur hubungan antara orang tua dan anak-anak. Anak-anak harus taat kepada orang tuanya (20), dan orang tua tidak boleh menyakiti anaknya (21). Kata “taat” mengimplikasikan pada suatu sikap mendengar dan melaksanakan setiap instruksi yang diberikan oleh orang tua. Dan sikap seperti ini harus menjadi suatu kebiasaan. Dan “dalam segala hal” harus mengacu pada segala hal yang sesuai dengan firman Tuhan. Hal ini berarti bahwa bukanlah semua instruksi orang tua yang harus ditaati tetapi bagaimana ketaatan seorang anak tak kemudian melanggar firman Tuhan. Sebaliknya orang tua (ayah) tidak boleh menyakiti anaknya baik dalam tingkah laku maupun dalam perkataan yang dapat membuat anaknya menjadi tawar hati, patah semangat ataupun putus asa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kasih merupakan kunci terjadinya sautu hubungan yang harmonis dalam keluarga. Dan kasih yang dimaksud adalah kasih kristiani (kasih Kristus). Di dalam kasih ada kerendahan hati, tidak mementingkan diri, ketaatan dan belaskasih. Inilah yang terbaik yang harus saudara pelajari dan lpraktekkan dalam kehidupan berkeluarga.Kiranya Tuhan memberkati kekuatan melalui Roh-Nya dalam hidupmnu.

M3 = Melakukan FT

1. Bacalah secara berulang-ulang ayat 18-21, dan praktekkanlah setiap hari dalam keluarga saudara !

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah pelajaran dan berkat rohani yang saudara terima dari pengajaran firman Tuhan di atas kepada setiap anggota keluarga dan teman-teman !

“Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya;

siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan”. Amsal 19:8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”