BAGAIMANA BERSIKAP?

Jika melihat trend atau kecenderungan yang berkembang saat ini, maka nampaknya model atau kemasan atau pun isi dari ajarannya dari pengajaran-pengajaran yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan makin menarik, makin inovatif, makin spektakuler atau makin menakutkan tentunya. Dan tentunya, yang lebih daripada itu adalah bahwa apa yang mereka sampaikan seolah-olah tak ada perbedaan dengan firman Tuhan atau sangat mirip dengan kekristenan atau bahkan tak sedikit yang dirasakan sebagai suatu kebenaran.. Nah ini yang perlu diwaspadai oleh setiap anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu, menjelang akhir zaman ini, maka isu-isu yang makin gencar mengenai kedatangan kiamat, baik di kalangan Kristen mau pun di kalangan non-Kristen. Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda awal akan kedatangan kembali dari Tuhan Yesus.

Menanggapi hal-hal diatas, maka bagaimana sikap anak-anak Tuhan seharusnya makin didorong bukan hanya sekedar membaca firman Tuhan lebih baik, tetapi juga makin memahami pengajaran firman Tuhan. Mengapa demikian? Seperti hal diatas, karena makin canggihnya ajaran sesat, yaitu miripnya dengan firman Tuhan, seolah-olah ia bukanlah sesautu yang berbeda, malah menjadikan setiap anak Tuhan makin ragu: apakah benar ia ajaran yang menyimpang, sebab tak sedikit sebagian anak-anak-Nya merasa terberkati oleh apa yang disampaikan. Namun jika mengacu kepada apa yang juga pernah disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 7:15-23 agar setiap saudara untuk:

1. Berwaspadalah atas penyamarannya, artinya apa yang nampak seolah-olah tak berbeda jauh (seperti domba tetapi nyatanya serigala). 2. Ujian atas ajaran mereka adalah kehidupan buahnya (walau pun ini tak mudah karena tak sedikit dari mereka yang mulai menekankan kehidupan yang kudus, jauh dari kejahatan dan dosa), walau pun memang waktulah yang akan menjadi pembuktian atas kesesatan mereka. 3. Tak setiap orang berseru dalam nama Tuhan berasal dari Tuhan, itu artinya bahwa akan banyak orang yang berseru-seru atas nama Tuhan, mendasari pengajarannya pada firman Tuhan, tetapi Tuhan mengatakan bahwa Tuhan Allah tak mengenal mereka. Itu berarti ujian selanjutnya adalah apakah mereka hidup kepentingan pribadi atau untuk memuliakan Allah Bapa di Surga? Jadi marilah setiap saudara makin membekali hidupmu dalam firman.

PELITA ini edisi 64 membawa saudara bagaimana bersikap dan tetap menjadi berkat bagi mereka. Tuhan kiranya memberkati hidup selama seminggu ini dalam kebenaran firman Tuhan.
Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”