CHRISTMAS AND WORSHIP

Natal adalah pembuktian akan suatu fakta bahwa sesungguhnya Allah telah melawat umat-Nya. Natal tak sekedar sebagai suatu perayaan atau celebration kelahiran sang Anak, Mesias yang dijanjikan untuk menyelamatkan dunia dari keterpurukan dosa. Namun natal menjadi suatu kabar bahwa Allah yang kudus datang ke dalam ranah atau wilayah dunia yang tak kudus. Natal juga pembuktian atau pendobrakan konsep manusia yang salah selama ini.

Tak sedikit manusia (termasuk orang Kristen) berpikir bahwa manusialah yang berinisiatif mencari Allah terlebih dahulu. Kalau aku bisa ke gereja, bisa dibaptis, percaya Tuhan Yesus karena aku mau menerima semua itu. Coba kalau masih mengeraskan hati dan menolak semua itu, bukankah aku tak sampai jadi orang Kristen, dsb dan tentunya Tuhan Yesus tidak bisa mengaturku. Namun sesungguhnya segala usaha manusia hanyalah sia-sia belaka dan akibatnya mereka justru terjebak dalam ritual-ritual dan aturan-aturan agama. Ibadah mereka bukannya menyenangkan Allah, malah mengecewakan dan menyedihkan hati-Nya. Dan ibadah seperti itu pasti tidak memberkati mereka dan memberikan kepuasan batin mereka selama 400 tahun dalam KEHENINGAN (yang mana Tuhan tak mau berbicara kepada mereka dan mengutus seorang nabi pun ke dunia). Natal menjadi jawaban atas kebutuhan paling hakiki dari manusia yang kering rohani. Oleh sebab itu, Allah berinisiatif terlebih dahulu untuk melawat umat-Nya juga melimpahkan dan memberkati anak-anak-Nya.

Natal memberikan suatu dampak yang luar biasa, sehingga Maria, imam Zakharia, para gembala, Simon dan Hana, orang Majus bahkan para malaikat datang untuk menyembah Allah, dengan datang kepada Tuhan Yesus. Penyembahan pertama kali setelah kekeringan beraturs-ratus tahun, menjadi ekspresi pertama kali dari beberapa golongan/status/jenis kelamin kepada Allah. Dan penyembahan ini menjadi suatu penyembahan yang sangat berbeda sekali. Oleh sebab itu, Natal sangat erat hubungannya dengan pemahaman dan sikap dari penyembahan anak-anak Tuhan. Biarlah Natal membawa setiap saudara untuk semakin mensyukuri berkat-Nya dengan semakin setia dan taat kepada-Nya, tak tiada akan meninggalkan ibadah-ibadah yang ada (Ibrani 10:24-25).

PELITA edisi 68 boleh membantu setiap saudara untuk memiliki pengertian yang makin dalam mengenai Natal di dalam kaitannya dengan Penyembahan, sehingga sikap penyembahan setiap saudara makin disempurnakan. Tuhan memberkati!!!
Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”