”Bekerja Lebih Baik Dan Lebih Keras”

Pengkhotbah 9:7-10

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar Tuhan menolong saudara menjadi anak-anak Tuhan yang bisa melakukan pekerjaan lebih banyak dan lebih rajin agar memberikan dampak yang maksimal bagi Kristus.

M2 = Merenungkan FT

1. Mengapa Pengkhotbah mengajak pembacanya untuk menikmati roti dan anggurnya dengan sukaria dan hati yang senang? (7)

.....................................................................................

.....................................................................................

2. Apakah kebahagiaan dalam hidup yang akan diperoleh oleh orang-orang yang berjerih payah? (9)

.....................................................................................

3. Apa yang harus dilakukan oleh setiap orang selama ia masih hidup di dunia ini? (10)

.....................................................................................

.....................................................................................

PENGAJARAN

Di balik kesimpulan sementara bahwa nasib semua orang sama, pengkhotbah mengingatkan tentang dua hal berharga dalam hidup: Pernikahan dan Pekerjaan. Betapa pun sia-sia kesan saudara tentang hidup seperti siklus yang menjemukan, namun kehidupan keluarga dan pekerjaan yang bermutu membuat hidup setidaknya terasa lebih berarti dalam dunia yang nampak makin sia-sia ini. Pernikahan adalah karunia indah Tuhan dan kebahagiaan dalam pernikahan bukan hal yang mustahil. Belajar puas dengan pasangan hidup masing-masing, aktif mengobarkan kasih dari waktu ke waktu, memelihara kehidupan keluarga sebagai harta karun mulia pemberian Tuhan, dan terus berjuang keras bagi kebahagiaan tersebut, adalah syarat-syarat untuk mengalami pernikahan yang berhasil (ay.9). Perjuangan keras mengaktifkan cinta, perhatian, kesetiaan, itulah penentu keberhasilan suatu pernikahan. Oleh sebab itu, belajarlah seni hidup berkeluarga yang saling membahagiakan. Nikmati kebersamaan dengan anggota keluarga yang merupakan pemberian Allah dalam kasih dan komitmen.

Karunia Tuhan lainnya dalam hidup adalah pekerjaan. Apabila dalam sudut pandang pengkhotbah, kematian adalah penyebab kesia-siaan, pekerjaan adalah faktor yang memberi hidup arti dan harap. Bekerja adalah bagian dari hidup, kepasifan adalah bagian dari kematian, maka bekerja dapat memberi harapan karena saudara mengalami hidup ketika bekerja. Sebab itu persoalan tentang pekerjaan dan tugas apa pun, jangan ditinjau dari segi ekonomi saja. Apabila bekerja adalah ciri dari hidup, maka tugas apa pun sanggup memberi setiap orang kegembiraan.

Bekerja berarti menjadi rekan Tuhan yang terus giat bekerja sampai sekarang ini. Inilah motivasi utama yang mendorong orang beriman bekerja lebih rajin, lebih giat, lebih berkualitas. Tidakkah saudara akan semakin bergairah, apabila menyadari bahwa perbuatan tangan, kaki dan otak saudara adalah bagian dari ingatan Tuhan dalam dunia ini? Oleh sebab itu - sebelum setiap orang, termasuk saudara meninggalkan dunia fana ini dan tidak lagi bisa berbuat apa-apa - bekerjalah dengan sepenuh hati, sekuat tenaga seperti untuk Allah (Kol. 3:23). Marilah bekerja keras untuk mengembangkan karunia, ketertarikan dan panggilan saudara sehingga dapat memiliki dampak maksimum bagi Kristus. Marilah bekerja lebih keras dan lebih rajin supaya saudara bisa membawa prinsip-prinsip Allah kepada lingkungan dimana saudara berada.

M3 = Melakukan FT

1. Tuliskanlah dalam hal apa saudara masih belum bekerja lebih baik dan keras? Dan mengapa hal itu terjadi?

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah berkat/teguran yang didapatkan dari firman Tuhan hari ini juga pergumulan saudara dalam melakukan M3 kepada teman komsel, keluarga atau sahabat rohanimu.

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Matius 5:16

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”