“Keegoisan Dan Wawasan Kerajaan”
M1 = Menerima FT
1. Berdoalah mohon Tuhan menolong saudara untuk dapat memiliki ambisi yang benar, sehingga dengan ambisi tersebut dapat memberkati sesama.
M2 = Merenungkan FT
1. Ke manakah Yesus pergi 6 hari sebelum Paskah? (1) Apakah yang terjadi? (2-3)
.....................................................................................
2. Siapakah yang marah dan apa yang dikatakannya melihat apa yang dilakukan oleh Maria? (4-5). Apakah motivasinya yang sesungguhnya? (6)
.....................................................................................
.....................................................................................
3. Apakah respon Tuhan Yesus? (7). Mengapa? (8)
.....................................................................................
.....................................................................................
PENGAJARAN
Di Betania diadakan suatu perjamuan untuk Yesus (ay.1-2a). Dari Matius 26:6 dan Markus 14:3 dapat diketahui bahwa perjamuan itu tidak diadakan di rumah Lazarus, tetapi di rumah Simon si kusta. Diperjamuan itu terlihat aksi kasih Marta dan Maria (ay.2-3). Maria mengurapi-Nya dengan minyak narwastu murni seberat ½ kati, yang mahal harganya (ay.3; Mat. 26:7; Mrk. 14:3), sekitar 300 dinar (+ upah buruh dalam 1 tahun - Mat. 20:2). Kata William Barclay: “Cinta bukanlah cinta kalau memperhitungkan biaya harga. Cinta itu memberikan semua miliknya dan satu-satunya penyesalan adalah bahwa ia tidak mempunyai lebih banyak lagi untuk diberikan.”
Namun aksi itu menimbulkan suatu polemik, (1) jaman itu perempuan Yahudi yang menampakkan rambutnya dianggap tidak bermoral. Namun ia rela dianggap hina demi Yesus. Ini dilakukan karena kasih Yesus yang membangkitkan saudara mereka, Lazarus (Yoh. 11), juga ajaran firman yang diterima (Luk. 10:39). (2) Aksi itu malah dikritik oleh Yudas Iskariot, yang tidak melakukan aksi kasih untuk Tuhannya (ay. 4-5). William Hendriksen: berkata “Orang yang egois tidak bisa mengerti orang yang tidak egois. (3) Yudas menilai minyak itu mahal (ayat 5), jadi tak heran kalau kemudian dia menjual / menilai rendah Gurunya sendiri seharga 30 keping perak, seharga seorang budak (Kel. 21:32; Mat. 26:15 ). Sungguh ironis! (4) Yudas berkata minyak wangi itu sebaiknya dijual, dan uangnya diberikan kepada orang miskin (ay. 5); usul Yudas terlihat logis. Tetapi alasan Yudas yang sebenarnya: “bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri... (ay.6). Yudas menggunakan 'amal' sebagai topeng ketamakannya.
Motivasi yang teragung untuk perhatian yang murah hati dan penuh kasih kepada orang-orang miskin adalah mewakili kasih Tuhan; tetapi tidak boleh menjadi saingan Tuhan sendiri. Memberi kepada orang miskin adalah suatu tindakan baik, tetapi pada saat itu, mengurapi Yesus adalah hal yang terbaik: 'orang-orang miskin selalu ada pada kamu (bdk. Ul. 15:11), tetapi Aku tidak selalu ada pada kamu' (ay. 8). Sikap egois adalah sikap yang berlawanan dengan sikap berwawasan kerajaan. Kapankah saudara dapat dikatakan egois? Yaitu ketika fokus saudara adalah kepentingan diri sendiri, dan mulai menggunakan sumber daya kerajaan (berkat Tuhan) untuk membangun kerajaan diri sendiri. Itulah kategori seorang yang egois! Sikap egois terjadi karena melihat apa saja yang saudara lakukan ada untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Marilah saudara menjadi pengikut Kristus yang berwawasan kerajaan bukan menjadi pengikut Kristus yang egois, yang hanya memikirkan pemenuhan kebutuhan diri sendiri semata.
M3 = Melakukan FT
1. Rencanakan bagaimana dapat mengirit atau menghemat, supaya bisa memberi lebih banyak untuk Tuhan, atau menjadi saluran berkat bagi orang yang masih dalam kekurangan!
.....................................................................................
M4 = Membagikan FT
1. Bagikanlah berkat dan tantangan yang saudara dapatkan melalui Firman Tuhan hari ini.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Matius 5:16
Komentar