MEMPERCAYAI DALAM SEGALA HAL

Anak-anak Tuhan saat ini hidup di dalam dunia yang dipenuhi banyak, bahkan begitu banyak, perasaan takut dan cemas. Mereka takut akan masa depan, cemas tentang apa yang akan terjadi tak sesuai keinginan atau harapan. Ada yang takut akan masa lalu, cemas akan apa yang telah terjadi mengganggu reputasi mereka atau menghambat hidup mereka di kemudian hari. Ada juga yang takut akan masa kini, merasakan banyak hal tak bisa dikontrolnya. Ribuan orang setiap hari terbangun dengan beban-beban yang tak terkatakan dan kecemasan yang harus mereka hadapi. Apakah saudara juga demikian? Apakah saudara dengan diam-diam sedang menanggung suatu beban berat? Belum lagi kecemasan akan masalah ekonomi, pendidikan anak-anak, kesehatan, dsb...dsb....dsb!
Minggu ini, setiap saudara diajak untuk menyatakan bukti iman yang mau lebih maju, walau keadaan seakan-akan tak mendukungmu untuk hal itu. Amsal 3:5 “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Mungkin mudah untuk mempercayai Tuhan Allah, namun ‘dalam segala hal’! Mungkin setiap anak-anak Tuhan akan berpikir cukup lama dan ragu untuk mengatakan: “ya, saya sanggup!”
Ayat diatas mengajarkan kepada setiap anak-anak-Nya untuk tidak sekedar "percaya Tuhan" tetapi kepercayaan itu harus disertai totalitas hati atau otak atau pengalamn hidup ("pengertianmu"). Kepercayaan yang diwujudnyatakan melalui seluruh "lakumu", yang berarti terlihat melalui cara hidupku, keputusan-keputusan yang kuambil, atau cara memperlakukan orang lain, atau menilai suatu masalah?. Apakah semua itu mencerminkan akan 'totalitas kepercayaanku" kepada Tuhan Allah. Untuk memulainya membutuhkan suatu langkah yang berani, dan itu adalah langkah besar saudara dalam perjalanan iman bersama dengan Tuhan. Jadi tiada jalan pintas untuk mengembangkan kepercayaan kepada Tuhan dalam segala hal. Sungguh ini membutuhkan latihan hari lepas hari melalui berbagai peristiwa, sehingga kepercayaan itu mulai tumbuh subur dan terus berakar kuat. Oleh sebab itu, hanya kekuatan dari Roh Kudus yang saudara perlukan, supaya menjadi murid-murid yang setia dalam sekolah iman bersama Allah.
Kiranya melalui PELITA edisi ke 81 ini, setiap jemaat memiliki kehidupan yang disiplin setiap hari bersama dengan Tuhan agar setiap saudara didapat sebagai anak-anak yang tangguh. Tuhan memberkati! AMIN.

Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”