“Mengembangkan Kedisiplinan”

Ibrani 12:5-11

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar firman Tuhan yang direnungkan di pagi hari ini memberikan inspirasi bagi saudara untuk setia selalu dalam mengembangkan kedisiplinan yang sudah dijalani selama ini.

M2 = Merenungkan FT

1. Apakah nasehat dari firman Tuhan atas kedisiplinan? (5)

...............................................................................................

2. Siapakah yang akan mendapatkan kedisiplinan? (6-8)

...............................................................................................

3. Apakah tujuan dari pengembangan disiplin? (9-11)

...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Disiplin dilakukan bukan tanpa suatu tujuan. Jadi seseorang menjalani disiplin atau hendak mendisiplin orang lain, pasti dengan suatu tujuan akan adanya suatu hasil atau ada sasaran yang ingin dicapainya. Oleh sebab itu, mengapa perlu mengembangkan kedisiplinan, kalau tiada sebuah sasaran yang dicapai? Mengapa harus bayar harga jika memang tak diperlukan? Jika seseorang tidak memiliki tujuan apa pun dan menjalani kehidupan seperti apa adanya sekarang, baik dalam hal rohani maupun non-rohani, maka tiada alasan untuk mengembangkan kedisiplinan. Namun jika ingin memiliki tujuan yang lebih dari biasanya atau tujuan lebih tinggi, maka disiplin menjadi suatu kebutuhan.

Saudara memerlukan kedisplinan, jika ingin memiliki hidup yang menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Saudara butuh kedisplinan, jika ingin mencapai potensi lebih dalam pekerjaan, keluarga atau pendidikan saudara. Saudara pasti memerlukan kedisplinan, Jika ingin memiliki keuangan atau harta yang dapat memuliakan Tuhan. Saudara memerlukan kedisplinan, Jika ingin menggunakan talenta yang Tuhan berikan dengan cara yang berarti. Dan tentunya, saudara memerlukan kedisplinan, Jika ingin memiliki tubuh yang bagus dengan diet atau olah raga yang teratur. Jadi apa pun tugas atau bidang yang saudara tekuni, jika ingin mimpi itu terwujud, maka kedisiplinan adalah harga mati untuk dijalankan.

Dan itulah yang juga ingin disampaikan oleh penulis Ibrani. Allah sengaja mendidik dengan keras anak-anak-Nya, yaitu bangsa Israel. Semua pendisiplinan dari Tuhan Allah itu bertujuan agar mereka mengalami hidup, yaitu hidup yang kudus dan benar, sehingga dengan kehidupan seperti itu mereka dapat memuliakan Allah dan dapat menjadi teladan bagi bangsa-bangsa disekitar mereka. Hal itu perlu dilakukan dengan usaha yang cukup keras dari Allah atas Israel. Pendisiplinan pada awalnya dirasakan tak mengenakkan dan menyenangkan oleh Israel, seolah-olah seperti sebuah penghukuman atau penjara.Pendisiplinan seumpama slogan “kepuasan yang tertunda” atau pepatah “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.

Apakah yang menjadi mimpi atau kerinduanmu? Apakah itu engkau wujudkan dengan suatu usaha atau disiplin yang lebih tinggi? Adakah harga yang sudah engkau bayar untuk mewujudkan mimpi itu? Jadi putuskanlah sekarang untuk mulai mengembangkan otot kedisiplinan saudara, jangan tunda! Mulailah menyisihkan waktu atau perhatian/fokus hidup saudara untuk apa yang ingin engkau wujudkan di depanmu. Tuhan memberkati kerinduanmu!

M3 = Melakukan FT

1. Lakukanlah langkah-langkah praktis agar dapat mendisiplinkan diri atas apa yang ingin engkau raih bersama Tuhan.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan kesulitan dalam mewujudkan pendisiplinan ini dan kiat apakah sehingga mampu mengatasinya, kepada rekan-rekan atau sahabat atau teman-teman komselmu.

“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” Ibrani 12 : 11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”