“Percaya Allah Pada Saat Dukacita“

2 Korintus 7:2-16

M1 = Menerima FT

1. Berdoa agar saudara lebih dapat merasakan dukacita yang sesuai dengan kehendak Allah, sehingga dapat menghibur orang lain ketika mereka juga mengalami dukacita.

M2 = Merenungkan FT

1. Hal apa yang menyebabkan dukacita pada jemaat Korintus? (8)

.................................................................................................................

2. Dampak baik apa yang kemudian terjadi setelah jemaat Korintus berdukacita? (9)

.................................................................................................................

3. Apa bedanya dukacita menurut kehendak Allah dengan dukacita yang dari dunia? (10)

.................................................................................................................

4. Bagaimana Allah bekerja melalui dukacita tersebut? (11)

...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Matius 5:4: "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur." Berdukacita pasti sangat berbeda rasanya dengan berbahagia. Dukacita adalah lawan dari kebahagiaan. Lalu, apakah Matius 5:4 itu tidak salah? Dukacita akan menyelimuti hati orang ketika ditinggalkan orang yang dikasihi, entah itu orangtua, suami, istri atau sahabat, dsb. Dukacita yang dirasakan seolah-olah tak terobati meskipun terus dihibur oleh banyak orang. Lalu dukacita bagaimana yang dimaksud ayat ini? Ada dukacita karena dosa, yang menghasilkan kemurungan berlarut-larut karena putus asa, kecewa atau kesedihan yang mendalam hal perkara yang sia-sia, "... dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian," (10). Dan ada dukacita yang justru mendatangkan pengampunan dan belas kasihan.

Harus dimengerti bahwa kehidupan orang percaya bukanlah kehidupan yang senantiasa diliputi oleh gelak tawa dan kegembiraan jiwani sebagaimana anak dunia miliki. Terhadap orang yang tidak mengerti dukacita jenis ini, mereka hanya hanyut dengan kegembiraan dunia. Yesus berkata, “Celakalah kamu yang sekarang ini tertawa.” (Luk. 6:25) Dalam hal ini patut diingat orang kaya yang selalu dihibur dan bersukacita oleh kekayaannya, tetapi ternyata ia miskin di hadapan Tuhan (Luk. 16:19-31). “Berbahagialah orang yang berdukacita” (Matius 5:4). Pernyataan di sini sangat aneh dan janggal. Tersirat jelas bahwa dukacita di sini bukan merugikan atau mendatangkan celaka, tetapi sebaliknya menguntungkan.

Kata “dukacita” pada umumnya ditolak, tidak disukai dan dipandang negatif. Tetapi ada 1 jenis dukacita yang positif: dukacita yang memberi keuntungan, kehidupan dan berkat. Surat Paulus sering dikenal sebagai surat kemarahan yang pedas dan keras. Ini karena Paulus menunjukkan, membongkar dan menegur kebejatan atau dosa dan berbagai praktik hidup jemaat Korintus yang mendukakan hati Allah. Surat itu berisi teguran keras terhadap jemaat Korintus. Teguran itu menimbulkan suatu respon, yaitu dukacita yang dalam, sehingga mereka bertobat dan beroleh pengampunan dari Tuhan Allah. Ini bukan dukacita dari dunia.

Jadi dukacita yang mendatangkan pengampunan adalah dukacita karena dosa, baik itu dilakukan diri sendiri ataupun perbuatan orang lain. Inilah dukacita yang Tuhan maksudkan: Sadari ketidaklayakan di hadapan-Nya akibat dosa yang diperbuat akan menimbulkan rasa dukacita yang mendalam dalam diri seseorang. Dukacita semacam ini akan beroleh penghiburan dari Tuhan yaitu berupa pengampunan dan kehidupan kekal. Dan saudara harus yakini, bahwa dukacita itu membawa kebaikan bagi siapa pun.

M3 = Melakukan FT

1. Berusaha untuk lebih membuka hati dan pikiran saudara terhadap kehendak Allah saat merasa dukacita.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan bagaimana Allah mengubahkan dukacita yang saudara alami.

”Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Amsal 3:5-6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”