“Percaya Allah Pada Saat Sakit”

Matius 9:18-34

M1 = Menerima FT

1. Berdoa agar saudara mempunyai iman percaya pada Yesus bahkan pada saat saudara mengalami hal yang sulit.

M2 = Merenungkan FT

1. Bagaimana kepala rumah ibadat minta tolong pada Yesus? (18)

...............................................................................................

2. Apa cara yang dilakukan seorang wanita yang sakit pendarahan untuk mendapatkan kesembuhan? (20-21)

...............................................................................................

3. Bagaimana orang buta itu mengenal Yesus? (27-30)

...............................................................................................

4. Apa tanggapan orang Farisi pada Yesus? (34)

...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Yesus memiliki kuasa mutlak atas segala sesuatu yang ada, yang sudah ada maupun yang akan ada. Tidak satu kondisi pun yang dapat membatasi Yesus untuk melaksanakan kehendak-Nya. Ia berkuasa membangkitkan anak kepala rumah ibadat. Ketika Yesus sampai di rumah kepala rumah ibadat, nampaknya sudah terlambat. Upacara penguburan akan segera dimulai karena para peniup seruling dan penduka profesional sewaan sudah siap menjalankan pekerjaan mereka. Kuasa Yesus mampu membalikkan kenyataan yang sudah terlambat, karena firman-Nya berkuasa menolak kematian (ay.28). Yesus juga berkuasa menyembuhkan perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan, dan juga memberikan penglihatan kepada 2 orang buta, dan demikian pula ikatan setan yang membuat orang menjadi bisu dilepaskan-Nya, sehingga orang itu menjadi manusia normal kembali yang dapat berkomunikasi.

Bacaan hari ini memperlihatkan bagaimana iman yang sederhana bahkan ‘terbatas’ diterima oleh Yesus. Iman si kepala rumah ibadat adalah ibarat iman yang kepepet. Karena tidak ada jalan lain, ia meminta Yesus untuk menghidupkan anaknya (ay.18). Iman perempuan yang menderita pendarahan adalah iman yang takhayul, mempercayai kuasa yang bisa dialirkan lewat jubah seorang suci. Yesus menerima iman keduanya dan menyatakan kuasa-Nya yang menyembuhkan. Iman kedua orang buta, yang memanggil Yesus sebagai "Anak Daud" bisa dikatakan iman yang bercampur dengan pengharapan mesianik yang keliru. Mereka mempercayai bahwa Mesias melalui keturunan Daud yang akan menyelamatkan dari penjajahan Romawi. Itu sebabnya, Tuhan Yesus melarang memberitahukan kesembuhan itu untuk menghindari kesalahpahaman yang merebak. Sebelum menyembuhkan, Yesus menguji keteguhan imannya (ay.28). Dengan sepenuh hati mereka percaya dan Tuhan pun menyembuhkan kebutaan mereka.

Namun mengapa para pemimpin agama Yahudi menolak Yesus, malah mereka menuduh kuasa Yesus berasal dari penghulu setan (ay.34)? Jawabnya adalah karena mereka tidak beriman dan mempercayakan iman mereka pada seorang anak tukang kayu. Mereka tidak dapat melihat dan mengerti bahwa Yesus membawa pembaruan bagi hidup, baik rohani dan jasmani setiap orang. Hanya dengan terbuka kepada karya Yesus, seseorang akan menerima pembaruan hidup secara menyeluruh. Bila saudara menolak percaya bahwa kuasa-Nya ada dan dapat dialami siapapun, termasuk dirimu, maka saudara akan seperti orang Farisi yakni tetap tinggal buta walaupun di sekeliling banyak mujizat terjadi. Hanya waktu saudara memakai kaca mata iman, kuasa-Nya yang dahsyat menjadi nyata dalam hidupmu, maukah?

M3 = Melakukan FT

1. Mulailah lakukan hidup dengan berdoa dan memohon pada Tuhan dengan iman percaya, dalam kondisi apapun.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah bagaimana kuasa Tuhan pernah menyembuhkan penyakit saudara.

”Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Amsal 3:5-6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”