“Bisnis Yang Memajukan Gereja Lokal”

Hagai 1: 1-14

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah supaya saudara mengerti dengan sungguh-sungguh Firman Tuhan yang saudara baca dan renungkan hari ini, sehingga saudara dapat menjadi pelaku Firman Tuhan yang baik.

M2 = Merenungkan FT

1. Menurut Firman Tuhan, apakah yang dikatakan bangsa itu? (2)

...............................................................................................

2. Bagaimana teguran Tuhan kepada bangsa itu yang lebih mementingkan kepentingan mereka? (5-6)

...............................................................................................

3. Apa yang diharapkan bangsa itu? Mengapa Tuhan menghembuskan semua yang mereka harapkan? (8-9)

...............................................................................................

...............................................................................................

4. Apa akibat mereka lebih mementingkan urusan rumahnya sendiri dari pada rumah Tuhan? (10-11)

...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Hagai adalah seorang nabi yang sudah lanjut usia tetapi memiliki semangat dan pengertian rohani yang dalam. Ia sangat mengasihi Allah dan bait Suci sehingga ia mengerti dan tahu tentang kerugian yang diderita bangsa itu tanpa bait Suci. Itulah sebabnya Ia berterus terang menyampaikan berita yang tidak baik itu kepada bangsanya. Berita yang disampaikan Hagai ini mengandung teguran dan panggilan untuk bertindak. Hagai menegur dengan tajam karena kegagalan untuk melanjutkan pekerjaan pembangunan Bait Suci itu akibat penundaan dan sikap mementingkan diri sendiri.

Hagai memanggil rakyat untuk memeriksa keadaan rohaninya. “Perhatikanlah keadaanmu” apa yang telah kamu lakukan, apa yang telah kamu derita, rencana-rencanamu yang sekarang dan akibatnya. Ada sesuatu yang tidak beres dengan “keadaan” mereka, sebab berkat Allah tidak ada di atas mereka. Meskipun sekarang mereka tinggal dalam rumah-rumah yang bagus, namun panen mereka hanya sedikit dan kesehatan mereka lemah (ay 6,9-11). Mereka mengharapkan panen yang melimpah tetapi ketika panen tiba, mereka hanya menuai sedikit dari apa yang mereka tabur. Ketika mereka telah menyimpan hasil yang sedikit itu di lumbung mereka, Allah “menghembuskannya” dan menghamburkannya seolah-olah itu sekam belaka. Ia telah menahan air yang perlu dan memanggil kekeringan datang ke atas negeri itu. Penyebab utama dari semua malapetaka ini adalah sifat mementingkan diri sendiri dan kelesuan terhadap tanggung jawab mereka yang utama kepada Allah. Orang buangan yang telah kembali itu melupakan prinsip yang kemudian diuraikan Tuhan dengan begitu jelas, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Dengan sifat egois mereka lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri. Oleh sebab itu berkat allah berupa kemakmuran jasmani bukan saja tidak diberikan, melainkan sebaliknya tangan Allah yang menyiksa dan mendatangkan penderitaan ada di atas mereka.

Hagai mendesak supaya mereka bekerja dengan semangat untuk menyelesaikan gedung Bait Suci (ayat 8). Ada janji yang indah yang disampaikan nabi Hagai yaitu, ketika mereka mengutamakan pembangunan bait Suci, maka Allah akan memberkati dan memulihkan keadaan mereka.

M3 = Melakukan FT

1. Berdoalah supaya saudara ketika saudara diberkati Tuhan baik dalam pekerjaan maupun bisnis, saudara rela mempersembahkan yang terbaik yang saudara miliki untuk memajukan gereja saudara..

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan kepada teman komsel dan saudara seiman pengalaman saudara yang dengan iman mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan.

”Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan;

orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."Yohanes 4:38

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”