MENGEMBANGKAN BELAS KASIHAN

Hidup yang penuh belas kasihan merupakan suatu sikap dan tindakan yang mutlak, yang harus ada dan ditunjukkan dalam setiap kehidupan setiap orang percaya, tak sekedar dalam keluarga saudara, tetapi juga dalam dunia kerja, dunia kuliah atau dalam bermasyarakat. Kristus telah memberikan teladan yang sempurna untuk menjalani hidup yang penuh dengan belas kasihan. Ini nyata di dalam masa hidup-Nya selama kurang lebih 3½ tahun di dunia. Belas kasihan yang dinyatakan Kristus menyangkut segala aspek dalam kehidupan umat manusia, baik itu bersifat materi (kebutuhan hidup sehari-hari) sampai kepada hal yang mendasar, yaitu kehidupan rohani (relasi dengan Tuhan) seseorang.
Belas kasihan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh semua manusia. Mungkin banyak orang yang mengira bahwa hal ini hanyalah tentang uang atau materi. Bila orang berbelas kasihan kepada orang lain berarti ia harus membantu orang itu secara finansial. Namun tidak selalu hanya itu, semua orang hidup di bawah belas kasihan orang lain. Seberapa pun banyak uang yang dimilikinya, jika ia sakit dan pergi berobat ke dokter, ia bergantung pada belas kasihan dokter. Jika ia mendapat dokter yang tidak berbelas kasihan—hanya dimotivasi uang—penyakitnya tidak sembuh, malahan mungkin makin parah meskipun ia sudah membayar lebih banyak.
Dalam keseharian saudara pun, saudara harus ingat bahwa hidup saudara dalam belas kasihan orang lain, terutama di jalan raya. Walau saudara sudah berhati-hati dan berusaha menaati peraturan lalu-lintas, jika ada satu orang saja yang tidak berbelas kasih kepada orang lain dan berniat mencelakai hidupnya sendiri dan hidup orang lain, saudara bisa celaka (Ingat kasus bom Bali, bom di depan kedutaan Australia, korupsi, dan berbagai kejahatan lain). Inilah yang menjadi pokok perenungan disepanjang minggu ini, di mana dalam menjalani hidup, saudara dituntut untuk mengembangkan belas kasihan di dalam keluarga, di gereja, di dunia kerja/kuliah atau di masyarakat. Semua ini dilakukan agar hidup saudara boleh menjadi berkat bagi orang lain dan terlebih dari itu nama Tuhan dipermuliakan. Tuhan Memberkati.
Pelita edisi ke 90 mendorong setiap saudara untuk belajar mulai mengembangkan belas kasihan melalui peristiwa-peristiwa kecil dan sederhana, yaitu dengan mendoakan orang yang sedang dalam kesulitan, memperhatikan mereka yang terpinggirkan, sehingga melaluinya dapat mengubah orang yang tiada pengharapan dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan.

Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”