“Menyeimbangkan Waktu”

1 Raja-Raja 19:1-8

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah supaya saudara semakin berhikmat dalam menyeimbangkan setiap waktu yang saudara miliki untuk Tuhan, diri sendiri, keluarga dan pekerjaan.

M2 = Merenungkan FT

1. Apa yang dilakukan Izebel ketika mendengar semua perbuatan Elia? (1-2)

...............................................................................................

2. Apa yang terjadi dengan Elia setelah itu? (3-5a)

...............................................................................................

3. Siapa yang menyentuhnya dan apa yang dikatakannya? (5,7)

...............................................................................................

4. Apa yang dilakukan Elia setelah malaikat Tuhan datang? (6,8) ...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Keseimbangan adalah kunci kehidupan yang eksis. Sebaliknya, ketidakseimbangan dapat menghancurkan kehidupan. Kehidupan di sini adalah kehidupan dalam arti yang luas. Asupan gizi yang tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan bisa membuat tubuh, sakit. Penebangan hutan yang berlebihan tanpa diimbangi dengan penghijauan, menyebabkan bencana alam terjadi di mana-mana di Indonesia. Sesungguhnya manusia sangat membutuhkan keseimbangan. Keseimbangan antara aktifitas kerja dan istirahat, dan itulah yang sesungguhnya dibutuhkan oleh nabi Elia setelah ia melakukan tugas pelayanannya yang cukup berat.

Elia adalah seorang biasa yang kemudian dipakai secara luar biasa oleh Allah. Elia adalah seorang nabi yang telah melakukan banyak mujizat dahsyat. Elia seorang pelayan Tuhan yang memiliki hati yang penuh belas kasihan dan tangan yang cekatan untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongannya. Ketika janda yang pernah membantunya mengalami kesulitan dan masalah besar, ia segera memberikan pertolongan (17:7-24). Di zamannya, bangsa Israel diperintah oleh seorang raja yang jahat, raja Ahab. Elia dengan berani menghadapi Ahab padahal kepala Istana raja, yaitu Obaja begitu ketakutan mendengar perintah Elia kepadanya (18:8-9,14-15). Ketika Elia bertemu Ahab, maka ia menegur dosa-dosa yang telah menyebabkan hukuman Allah datang kepada bangsa Israel (18:16-19). Ia pun berani menghadapi serangan dari ratusan nabi palsu dan menantang mereka untuk membuktikan siapakah yang dapat dipercayai: Allahnya atau allah mereka?

Mujizat demi mujizat telah dialami dan dilakukannya bersama-sama Allah. Namun ada suatu keanehan, ketika Izebel, ingin membunuhnya, ia menjadi sangat ketakutan (ay.2) dan ingin mati saja. Pada saat itu, Allah yang tahu keadaan setiap umat-Nya, mengetahui adanya ketidakseimbangan yang terjadi dalam hidup Elia. Karena ketidakseimbangan itu membuat Allah ‘memaksa’ Elia untuk istirahat dari kelelahan rohaninya. Selama beberapa waktu Elia terlalu sibuk dengan tugas-tugasnya sehingga ia lupa untuk menenangkan dirinya sejenak di hadapan Tuhan. Allah ingin supaya Elia menikmati hidupnya, mempergunakan kesempatan untuk beristirahat sejenak sebelum ia melanjutkan kembali menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya. Tuhan menginginkan supaya setiap manusia ciptaan-Nya bekerja. Namun, Ia juga tahu bahwa manusia itu perlu berhenti sejenak dari pekerjaannya untuk beristirahat.

M3 = Melakukan FT

1. Belajarlah terus untuk menjadi orang yang selalu dapat menyeimbangkan waktu yang Tuhan percayakan dengan benar.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan pengalaman/berkat yang saudara dapatkan ketika saudara belajar menjadi orang yang mulai dapat menyeimbangkan waktu dengan baik dan benar.

”Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya." Pengkhotbah 3:22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”