Tujuan dan Pendekatan Bisnis Kerajaan Allah

Kisah 16:13-18; Mazmur 103 : 19

Pengajaran

Pasti ada perbedaannya dengan bisnis ala dunia, yaitu dalam tujuan dan pendekatannya. Tujuan dan pendekatan bisnis kerajaan Allah bukan ’demi’ Allah, sebab tentu Allah tak menghendaki keuntungan dari usaha kita. Tetapi tujuannya adalah supaya keuntungan atau kekayaan itu dapat memperluas pengaruh kerajaan Allah di dunia ini. Dan tentunya ini akan semakin menguntungkan dirinya ketika ia taat dalam perjalanan usaha atau pekerjaannya bersama Tuhan Allah. Pada mulanya Tuhan menciptakan kita supaya kita berbuah, berlipat ganda, menguasai dan mendominasi bumi. Walaupun Iblis mengacaukan hidup kita, tetapi dalam pikiran Tuhan tujuan itu tidak pernah berubah. Yesus datang supaya kita dipulihkan pada tujuan pertama kita diciptakan.

Namun sebelum mengerti semua hal ini, maka memahami bahwa:

1. Dunia dan segala isinya memang telah disediakan untuk setiap kita. Lalu Tuhan memerintahkan untuk mengelolanya dan memenuhi bumi dengan kehidupan kita. Secara khusus, mandat kreasi memberi pemahaman bahwa kita diberi tugas untuk bekerja bersama Tuhan dalam meneruskan aktifitas kreatifnya Tuhan. Oleh sebab itu, pekerjaan yang ada yang menyenangkan, karena bekerja adalah mandat Tuhan dan dimaksudkan untuk menyediakan kepuasan dan sukacita. Dan untuk melakukan tugasnya, Tuhan menyediakan juga seorang penolong (Kej. 2:18).

2. Namun akibat dosa, maka tujuan bisnis menjadi melenceng. Kejatuhan adalah pemberontakan hati nurani manusia melawan otoritas Tuhan, dan konsekuensinya berdampak pada semua ciptaan. Sebelum kejatuhan, pekerjaan/bisnis memiliki arti penting di mata Tuhan, namun setelah manusia berdosa, maka pekerjaan hanya untuk menghidupi mereka atau melanggeng keberlangsungan hidup selama di dunia (Kejadian 3:19). Dan dosa makin memperbudak manusia, sehingga bekerja tak sekedar untuk hidup, tetapi hidup untuk bekerja. Bisnis menjadi tujuan bukan lagi alat untuk mengatur hidup kita.

3. Jadi untuk memahami tujuan dari Allah atas pekerjaan saudara, yaitu mengenal HATI Bapa dengan percaya Tuhan Yesus sebagai jurusalamat. Tak mungkin seorang yang belum lahir baru (2 Korintus 5:17) dapat menjalankan tujuan ini dengan kesukacitaan dan kerelaan.

Jadi tujuan utama dari bisnis (atau institusi yang sama) adalah untuk memberi sumbangsih untuk mendirikan Kerajaan Allah dan memperluas pengaruh kerajaan Allah melalui usaha atau pekerjaan anak-anak-Nya. Oleh sebab itu, kemampuan menjalankan mandat itu juga termasuk kemampuan menghasilkan suatu produk atau barang-barang untuk melayani suatu komunitas.

DISKUSIKanlah

  1. Bagaimana bisa mengerti tujuan bisnis seperti yang dimaksudkan di atas?
  2. Langkah praktis apakah yang bisa dilakukan untuk melaksanakan tujuan dari bisnis kerajaan Allah?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”