“Keluarga Yang Penuh Kasih”

1 Korintus 13:1-13

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar keluarga Saudara menunjukkan kasih di antara anggota keluarga maupun terhadap orang-orang di luar keluarga.

M2 = Merenungkan FT

1. Bagaimanakah kasih dibandingkan dengan karunia rohani? (1-3)

................................................................................................................

................................................................................................................

2. Apa saja sifat-sifat kasih yang digambarkan disini? (4-7)

................................................................................................................

................................................................................................................

3. Bagaimanakah jika kasih dibandingkan dengan karunia-karunia rohani? (8-13) ...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Dalam hidup berkeluarga, setiap orang merindukan cinta kasih diwujudkan antara sesama anggota keluarga. Karena itu, hari ini saudara belajar kasih yang bagaimana yang bisa dikembangkan bersama anggota keluarga saudara. Setelah menjelaskan berbagai karunia yang diberikan Roh Kudus untuk membangun komunitas Kristen, Paulus memberikan satu jalan yang lebih utama, yakni kasih : (1) Semua karunia, kemampuan maupun pelayanan hebat yang dimilikinya, tidak akan berarti jika seseorang tiada memiliki kasih kepada sesama (ay.1-3).

(2) Apakah sifat-sifat kasih? Kasih itu sabar, ditujukan terutama kepada orang lain yang membuat hati ini kesal. Kasih itu murah hati, berarti menunjukkan kebaikan kepada orang lain yang bahkan tidak disukai. Kasih tidak cemburu, berarti tidak iri hati kepada keberhasilan orang lain. Kasih tidak memegahkan diri, berarti tidak menganggap diri sendiri hebat. Kasih tidak sombong karena orang yang sungguh-sungguh mengasihi akan merasa tidak pernah cukup menyatakan kasihnya kepada orang lain. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan, berarti menjauhkan diri dari tindakan, sikap dan kata-kata yang kasar. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, berarti tidak suka bertengkar mempertahankan hak-hak diri sendiri. Kasih tidak pemarah namun mampu menguasai emosinya. Kasih tidak suka menyimpan kesalahan orang lain tetapi melupakannya. Kasih tidak senang dengan hal-hal yang jahat meskipun enak, namun senang dengan hal-hal yang benar meskipun kebenaran kadang menyakitkan. Kasih menutupi kesalahan orang lain dan percaya tentang hal yang terbaik dari diri orang lain. Kasih tidak pernah berhenti berharap akan munculnya kebaikan dalam diri orang lain. Kasih juga bertahan dalam penderitaan dan kesulitan bukan dengan pasrah namun dengan suatu daya juang. (ay. 4-7)

(3) Kasih akan terus ada sementara karunia-karunia rohani akan berakhir. Kasih bahkan lebih besar dibandingkan dengan iman atau pengharapan. (Ay.8-13). Pada akhirnya kasih adalah yang terbesar karena kasih adalah sifat dari Allah sendiri (1 Yohanes 4:8, 16). Karena itu ketika saudara mengembangkan sifat saling mengasihi antara anggota keluarga, saudara juga sedang menghadirkan Allah secara nyata di tengah kehidupan anggota keluarga saudara dan kasih yang dikembangkan seperit ini akan menjadi batu karang untuk menghadapi bermacam-macam masalah atau perselisihan selama hidup berinteraksi di antara sesama anggota keluarga.

M3 = Melakukan FT

1. Perhatikanlah beberapa penjelasan tentang kasih dalam point 2 di atas, lalu pelajarilah sifat kasih mana yang masih harus dikembangkan lebih banyak dalam keluarga saudara. Carilah cara untuk mengembangkan sifat itu secara praktis dalam keluarga saudara.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah berkat rohani yang diperoleh dari bagian firman Tuhan ini! Mintalah teman komsel untuk mendoakan upaya keluarga Saudara mengembangkan kasih.

“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” Mazmur 127:1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”