“Keluarga Yang Saling Memberkati”

Yakobus 3:1-12

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar keluarga Saudara menunjukkan kasih di antara anggota keluarga maupun terhadap orang-orang di luar keluarga.

M2 = Merenungkan FT

1. Hal-hal apa saja yang dipakai Yakobus untuk mengilustrasikan lidah/perkataan? (3-12)

...............................................................................................

...............................................................................................

2. Apa sajakah yang menjadi perbedaan dan persamaan dari setiap hal di atas dengan lidah seseorang?

...............................................................................................

...............................................................................................

3. Bagaimanakah seharusnya penggunaan lidah seseorang? (9-10) ...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

“Kata-kata lebih tajam dari pedang”: begitulah pameo yang sering didengar dan sering diakui kebenarannya banyak orang. Sedemikian dahsyatnya kekuatan kata-kata sehingga Yakobus sampai menggunakan sekian banyak ilustrasi atau gambaran untuk memaparkankan kedahsyatan sebuah perkataan. Kemudi dan kekang adalah benda-benda yang begitu kecil namun dapat dipakai untuk mengendalikan benda yang jauh lebih besar ke arah mana pun yang diinginkannya si pengemudi. Demikian pula lidah adalah organ tubuh yang kecil namun dapat digunakan untuk mengarahkan apakah seseorang hidup memuliakan Tuhan atau tidak.

Yakobus kemudian menekankan akibat luar biasa dari perkataan seseorang. Ia menggambarkan kata-kata yang diucapkan seperti api, yang meskipun ketika diucapkan hanya sambil lalu atau dalam lingkup yang terbatas dapat berakibat luas melampaui maksudnya semula. Perkataan juga seperti api dalam pengertian sulit sekali untuk dikendalikan ketika akibat perkataan itu telah menyebar luas. Meskipun banyak orang Kristen sering menyadari dampak kata-kata yang diucapkan, dan acapkali sulit mengontrol perkataannya, bahkan mungkin lebih mudah mengontrol binatang buas daripada perkataan dirinya (ay. 8). Namun justru itulah yang harus dilakukan oleh orang Kristen karena tidak mungkin satu organ yang sama menghasilkan dua macam perkataan yang berbeda: untuk memuji Tuhan sekaligus untuk mempermalukan nama Tuhan. Keduanya tidak boleh keluar dari sumber yang sama, seperti satu mata air tidak bisa menghasilkan air pahit dan air tawar sekaligus atau sebuah pohon menghasilkan buah yang berbeda dari pohonnya. Ketidakmungkinan ini sekaligus mengingatkan setiap anak Tuhan bahwa apa yang dikatakan sesungguhnya berasal dari satu sumber yang sama, yakni hati (band. Mat. 15:11). Kalau hati dipenuhi hal-hal yang baik, tulus dan murni serta dipenuhi dengan Firman Tuhan, maka perkataan yang dikeluarkan pun akan merupakan kata-kata penuh hikmat dan membangun orang lain sehingga dia pun dapat memuliakan Tuhan.

Penuhilah hati saudara dan keluarga dengan hal-hal yang murni, kudus dan berkenan kepada Allah. Pakailah perkataan saudara untuk membawa berkat bagi anggota keluarga dan orang lain, mengucapkan hal-hal yang baik tentang sesama dan memuji Tuhan.

M3 = Melakukan FT

1. Bagaimana caranya supaya perkataan saudara bisa menjadi berkat bagi anggota keluarga dan orang lain serta memuliakan Tuhan? Pikirkanlah satu atau dua langkah praktis yang bisa dilakukan.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah kebenaran dan teguran yang Saudara dapatkan dari bagian Firman Tuhan ini kepada keluarga dan anggota komsel saudara.


“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” Mazmur 127:1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”