“Hidup Dalam keterbukaan”

Mazmur 139:13-16,23-24

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah supaya saudara hidup berkenan di hadapan Tuhan karena sadar bahwa hidup saudara terbuka di hadapan-Nya.

M2 = Merenungkan FT

1. Mengapa kita bisa bersembunyi dari Allah? (13-15)

...............................................................................................

2. Apakah yang disadari pemazmur tentang hidupnya di mata Allah? (16)

...............................................................................................

3. Apa sajakah yang diminta pemazmur dari Allah? (23-24) ...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Ciri anak kecil adalah hidup terbuka dan apa adanya pada orang lain. Jika ia lapar, haus atau mengompol, dia akan menangis. Jika ia suka dengan sesuatu ia akan tertawa. Itulah kepolosan seorang anak. Hal serupa jarang dilakukan oleh orang dewasa karena telah terbiasa membungkus dirinya sedemikian rupa untuk menjaga sopan santun atau supaya orang lain menghargai dirinya. Sampai batas tertentu hal itu memang bagian dari pergaulan umum. Sayangnya manusia kadangkala berpikir dia bisa menutupi sikap, pikiran bahkan perbuatannya dari pandangan Allah Yang Mahatahu. Hal ini tentu saja merupakan kebodohan.

Pemazmur menyatakan bahwa Tuhan sudah tahu sebelum manusia bisa tahu, yakni sejak manusia masih di dalam kandungan. Tuhan juga telah mengetahui seluruh hidup manusia sebelum ia menjalani hari-harinya (ay. 16). Berdasarkan pemahamannya bahwa dirinya dibentuk oleh Allah yang Mahatahu, pemazmur membuka dirinya di hadapan Allah dan meminta Allah untuk menunjukkan kepadanya aspek-aspek pemikiran dan hidupnya yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia juga meminta agar Allah menuntunnya kepada kehidupan yang sesuai kehendak-Nya. (Ay. 23-24)

Sungguh tidak mudah menjadi seseorang seperti pemazmur karena permintaannya menunjukkan suatu kerendahan hati dari seorang ciptaan kepada Pencipta-Nya. Ini berarti bersedia menunjukkan kerapuhan diri kepada Sosok diluar dirinya, suatu hal yang seringkali malu diakui setiap orang yang sering merasa tinggi hati oleh kemampuan dirinya. Kesediaan pemazmur menunjukkan pemahamannya bahwa ada aspek-aspek dalam kehidupannya yang mungkin tanpa disadarinya sesungguhnya tak berkenan di hadapan Tuhan. Ini juga berarti mungkin ada aspek yang telah begitu biasa ditekannya di hadapan manusia agar dirinya terlihat hebat sehingga otomatis dilakukannya pula di hadapan Allah. Ini semua dilakukan karena hatinya sungguh-sungguh ingin melakukan kehendak Allah dalam hidupnya dan menyenangkan Dia.

Apakah Saudara sadar bahwa hidup saudara sangat terbuka di hadapan Allah, terlepas apakah saudara mau jujur atau tidak kepada Allah. Jika saudara menyadari hal ini, biarlah saudara boleh hidup lebih takut akan Allah, sehingga apapun yang dipikirkan, digumulkan atau dilakukan sepenuhnya diketahui-Nya. Karena itu Saudara dapat dengan mudah mengakui ketidakberdayaan saudara dan datang menghampiri takhta kasih karunia-Nya memohon bimbingan-Nya dalam hidup saudara. Dengan cara demikian maka saudara dapat menjalani kehidupan yang lebih sesuai dengan kehendak Allah.

M3 = Melakukan FT

1. Pakailah kata-kata pemazmur di ayat 23-24 sebagai doa pribadi saudara kepada Allah agar hidup saudara sungguh berkenan di hadapan-Nya.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah pengalaman perubahan dalam hidup saudara ketika saudara sadar bahwa hidup saudara terbuka penuh di hadapan Allah.

“...barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,

dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” Matius 18:4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”