“Hidup Tanpa Rasa Dendam”

Imamat 19:15-18

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar jangan ada dendam di hati saudara ketika diperlakukan tidak adil.

M2 = Merenungkan FT

1. Apakah yang diberikan orang-orang kecil? (15-16)

...............................................................................................

...............................................................................................

2. Larangan apakah yang diberikan Allah pada umat Israel? (17-18a)

...............................................................................................

...............................................................................................

3. Perintah apakah yang diberikan oleh Tuhan? (18b) ...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Setiap manusia hidup dalam waktu dan berjalan maju bersama waktu. Anak-anak adalah orang-orang yang sangat bahagia karena mereka hanya memiliki begitu sedikit kenangan tentang masa lalu dan pikiran mereka dipenuhi dengan petualangan masa kini dan mimpi-mimpi untuk masa depan. Namun demikian ada orang-orang yang lebih suka untuk tidak ikut maju bersama waktu. Mereka lebih senang untuk tinggal dalam masa lalu yang gelap dan tidak lagi dapat diubah. Orang-orang yang menaruh dendam kepada orang lain adalah contoh orang semacam itu. Orang-orang ini merasa begitu sakit hati oleh karena ketidakadilan yang dirasakannya di masa lalu akibat perbuatan orang lain. Orang seperti ini entah belum pernah punya kesempatan untuk membalas atau memang tidak dapat atau mungkin tidak berani untuk membalas. Orang-orang ini bisa orang dewasa, orang tua, pria atau wanita, bahkan remaja yang merasa sakit hati oleh karena perlakuan orangtuanya di masa lalu. Mereka selama berbulan-bulan, bertahun-tahun bahkan mungkin seumur hidupnya terus menaruh dendam yang jika mungkin ingin diwujudkan dalam tindakan balas dendam. Mereka hidup dalam masa lalu dan sulit untuk bersukacita ketika menjalani hari-hari kehidupannya.

Penderitaan semacam inilah yang tidak ingin Tuhan lihat dalam hidup orang percaya. Sejak awal Tuhan telah memerintahkan umat Israel untuk tidak menuntut balas dan menaruh dendam kepada sesama umat Israel tetapi mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri. Prinsip mengasihi sesama dipertegas dalam Perjanjian Baru untuk semua orang (Matius 5).

Menaruh rasa dendam bukan hanya menghilangkan sukacita dalam menjalani hidup ini, tetapi juga menjadikan hubungan dengan Allah terhalang dan menjauhkan diri dari berkat-Nya. Hal ini juga merusak kesehatan tubuh. Jikalau ada sakit hati karena ketidakadilan yang dirasakan, sepatutnya hal ini diserahkan kepada Tuhan yang menjadi hakim yang agung dan sempurna. Tuhan sendiri mengatakan bahwa pembalasan adalah hak-Nya (Roma 12:19). Orang percaya tidak boleh membalas ketidakadilan yang dilakukan orang lain , namun harus menyatakan kasih Tuhan kepada mereka. Meskipun tidak mudah, hal ini bukan mustahil karena Tuhan sendiri telah menyerahkan nyawa-Nya untuk orang-orang yang telah berdosa dan berbuat tidak adil kepada-Nya. Karena itu, setiap kali saudara merasa sakit hati karena diperlakukan tidak adil, bawalah ke salib Tuhan dan ingatlah bahwa Dia pun pernah ada di posisi saudara. Dengan demikian Saudara tidak perlu hidup dalam dendam kesumat tetapi dalam kesukacitaan yang penuh.

M3 = Melakukan FT

1. Jikalau saudara masih menyimpan perasaan dendam dan sakit hati serta rasa ingin membalas kepada seseorang, bawalah itu kepada Allah dan lepaskanlah pengampunan kepada orang tersebut.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah kepada sahabat rohani dan keluarga saudara bagaimana Allah pernah memulihkan saudara dari dendam yang merusak ini.

“...barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,

dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” Matius 18:4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”