“Kasih Yang Rela Menerima”

Kejadian 33:1-4

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar Tuhan memberikan kepada saudara hati yang menerima anggota Komsel atau anak Tuhan lainnya dengan kekurangan mereka.

M2 = Merenungkan FT

1. Apakah yang dilihat Yakub ketika ia melayangkan pandangnya di depannya? Bagaimana respon Yakub selanjutnya? (1-2)

...............................................................................................

...............................................................................................

2. Berapakalikah Yakub sujud ketika mendekati kakaknya, Esau? (3)

...............................................................................................

3. Apakah yang dilakukan Esau terhadap Yakub? (4) ...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Peristiwa dalam perikop ini adalah pertemuan dua bersaudara setelah terjadi penipuan dan pencurian berkat hak kesulungan dari sang ayah, Ishak kepada kakaknya, Esau oleh sang adik, Yakub (Kej 27:21-38). Kesalahan dalam pengambilan hak kesulungan atau pencurian ini akhirnya menanamkan benih kepahitan di hati Esau (27:34) dan menimbulkan dendam dalam hati Esau, oleh sebab itu Yakub kemudian melarikan diri dari rencana pembunuhan sang kakak (Kej 27:41-43). Tetapi dalam pelariannya tersebut, Yakub mengalami lawatan kasih karunia Allah. Ia tidak hanya mengalami penyertaan Allah di masa-masa sulitnya tetapi Allah terus melakukan pembentukan karakter dalam diri Yakub.

Jadi adalah suatu hal yang wajar, jika Yakub masih ada memiliki rasa ketakutan ketika ia bertemu kembali dengan Esau. Tentu dengan seizin Allah dan dalam kemahakuasaan-Nya, Allah menyediakan jalan pengampunan baginya di hadapan Esau, melalui pertemuan dalam suatu perjalanan (ay.1). Di dalam penyertaan-Nya, Yakub mengalami penyambutan yang mencengangkan dari Esau. Tindakan Esau menyambut kedatangan Yakub dengan penuh keharuan itu yang disertai dengan penerimaan dan pengampunan memberikan suatu kelegaan dan kedamaian bagi sang adik, Yakub. Ia merasakan seperti melihat wajah Allah (33:10). Pertemuan yang ditakuti itu telah menjadi pertemuan yang mendamaikan. Memang Alkitab tidak mengisahkan secara jelas mengenai perjalanan hidup Esau, namun sangat besar kemungkinan Tuhan juga melawat hidupnya, memulihkan kepahitan atas perlakuan Yakub, sebab kalau tidak, tak mungkin dia dapat dengan mudah melupakan peristiwa penting, yaitu hak kesulungannya diambil darinya, sehingga dia bisa mengampuni dan menerima kembali Yakub sebagai saudaranya.

Kisah ini mengingatkan juga dengan apa yang dilakukan Allah atas setiap anak Tuhan. Tuhan Allah tidak hanya membentuk setiap karakter anak-anak Tuhan dalam lawatan-Nya secara pribadi lepas pribadi, tetapi juga menyediakan kesempatan bagi mereka untuk saling menerima kembali dan menyelesaikan dengan indah. Di dalam hidup berkomunitas tidak mungkin tiada perselisihan, namun sewaktu saudara berselisih, adakah saudara memberikan kesempatan Tuhan untuk memulihkan kepahitan diri saudara, atau sebaliknya saudara memberikan diri untuk belajar dengan berbesar hati meminta maaf atas kesalahan saudara? Izinkan Tuhan memakai kehidupan berKOMSEL sebagai sarana pembentukan karakter diri saudara agar makin menyerupai-Nya.

M3 = Melakukan FT

1. Mungkin ada orang lain yang pernah melukai hatimu. Catatlah mereka satu persatu dalam catatanmu dan temuilah mereka, nyatakan kasih kepada mereka. Terima dan ampunilah mereka !

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah pesan firman Tuhan melalui kisah ini kepada teman-temanmu dan anggota keluargamu agar mereka saling menerima satu dengan lainnya.

“Semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan

dalam segala macam pengertian” Filipi 1:9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”