“Alat Untuk Melayani-Nya”

1 Tawarikh 25:1-8

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar saudara dapat lebih memahami pentingnya musik sebagai sarana bagi saudara tidak sekedar memuji Tuhan dalam sebuah ibadah tetapi juga untuk melayaninya.

M2 = Merenungkan FT

1. Sebutkan alat musik apa saja yang dipakai mengiringi ibadah? (1)

...............................................................................................

...............................................................................................

2. Sebutkan anak-anak dari keluarga siapakah yang ditunjuk untuk memuji Tuhan? (1)

...............................................................................................

...............................................................................................

3. Berapakah jumlah seluruh orang yang telah dilatih bernyanyi untuk Tuhan? (7) Dari lapisan apa saja mereka itu? (8)

...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Pelayanan kepada Tuhan Allah adalah suatu kehormatan yang diberikan kepada setiap anak-anak Tuhan. Tuhan Allah ingin mereka melayani-Nya sebagai suatu ungkapan rasa syukur mereka atas kasih, penebusan dan hak istimewa itu. Namun Allah tidak sekedar menginginkan anak-anak-Nya melayani tanpa hati dan pengertian akan maknanya. Pelayanan adalah suatu sarana bagi umat Allah untuk memuliakan-Nya. Oleh sebab itu, Tuhan Allah menginginkan mereka memuliakan diri-Nya melalui penyembahan dengan memakai seluruh alat musik sebagai ungkapan pujian pengagungan mereka kepada Tuhan Allah. Pujian didalam ibadah adalah salah satu hukum yang didalamnya seseorang dapat menunjukkan sikapnya dalam mempermuliakan dan mengagungkan Dia. Hal itu akan nyata bila mereka bernyanyi sesuai dengan hukum-hukum di dalam firman-Nya yaitu, bernyanyi dengan roh (Yoh 4:24), yang disertai kesungguhan hati (Ef 5:19).

Tuhan Allah dalam Perjanjian Lama hanya mengizinkan suku Lewi yang boleh melayani di sekitar Kemah Pertemuan (Bil 1:50; 3:6-9). Mereka dikhususkan untuk membantu melayani Harun yang diberikan jabatan imam di sekitar Kemah Pertemuan. Jadi diluar suku Lewi, yang tidak diberikan hak itu, jika mereka berani mendekati Kemah Pertemuan untuk ikut terlibat dalam pelayanan itu, pasti akan mati (Bil 3:10,38). Dari seluruh keturunan Lewi lalu diberikan masing-masing tugas disekitar Bait Allah sesuai dengan puak mereka seperti perintah Tuhan kepada Musa (Bil 3:21,27,33). Dan yang ditugaskan untuk melayani dalam bidang musik dan pelayanan di sekitar tabut atau Bait Allah adalah keturunan Kehat (1 Taw 6:33,39). Mereka lalu disepakati oleh raja Daud dan para panglima untuk melayani dalam ibadah saat itu (ay.1-2). Adalah suatu kehormatan yang luar biasa mereka miliki bukan hanya sekedar karena talenta semata, tetapi juga hak istimewa yang mereka miliki.

Saat ini, sejak oleh pengorbanan Tuhan Yesus Kristus, maka siapa pun yang telah mengalami penebusan oleh darah Kristus diajak untuk melayani-Nya dengan menaikkan puji-pujian melalui berbagai alat musik, agar seluruh umat dapat merasakan kehadiran-Nya, Kuasa-Nya, Kasih-Nya dan tentu Kemuliaan-Nya. Marilah saudara memperbaharui sikap sewaktu menyanyi dalam ibadah, atau yang memainkan musik tidak sekedar menyanyi atau melayani dalam karunia musik saudara, tetapi menjadikannya sebagai suatu hak istimwa dari setiap yang terlibat dalam penyembahan kepada Tuhan Allah.

M3 = Melakukan FT

1. Tuliskanlah beberapa kebiasaan buruk dalam memuji Tuhan dalam ibadah? Buatlah tekad untuk berubah dan menghargai hak istimwa yang Tuhan berikan kepada umat-Nya!

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan tekad yang sudah saudara buat kepada teman komsel atau anggota keluarga saudara.

….Mereka menyanyikan puji-pujian dengan sukaria, lalu berlutut dan sujud menyembah.”

2 Tawarikh 29:30b

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”