“Untuk Merasakan Kedaulatan-Nya”

Keluaran 15:19-21

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah supaya saudara dapat merasakan kedaulatan-Nya dalam ketika saudara menikmati pujian dalam penyembahan dalam hidup saudara.

M2 = Merenungkan FT

1. Apa yang Tuhan lakukan ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut? (19b)

...............................................................................................

2. Bagaimanakah orang Israel dapat melewati laut Teberau?(19c)

...............................................................................................

...............................................................................................

3. Apa yang dilakukan Miryam dan para wanita? (20)

...............................................................................................

4. Apakah kata-kata (lirik) dari nyanyian Miryam? (21) ...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Ini adalah nyanyian kemenangan Musa dan seluruh rombongan Israel. Nyanyian Musa yang mengagungkan Kemahakuasaan-Nya (ay. 1-3) atas hukuman yang dilakukan-Nya pada pasukan bangsa Mesir yang sombong (ay. 4-12), dan karena apa yang masih akan dilakukannya atas penduduk tanah Kanaan (ay.13-18). Kekuasaan Allah yang baru saja dibuktikan itu, adalah bagian awal dari perjanjian-Nya (ay.3,16); hal itu sudah cukup sebagai alasan untuk memuji Dia dengan mengharapkan apa yang masih harus dilakukan-Nya (ay.13-17). Semuanya ini membuktikan keunikan dan sifat tak terpahaminya Allah (ay.11). Selanjutnya, dalam ayat 21 merupakan nyanyian Miryam yang memiliki tema yang sama dengan nyanyian Musa dan orang Israel pada Tuhan (ay. 1-18).

Ayat 20-21 pernyataan dan wujud iman dari Miryam, saudara perempuan Harun bersama dengan semua wanita yang mengikutinya, menari-nari dengan memukul rebana dan menyanyikan pujian penyembahan atas kekuasaan Tuhan yang telah membebaskan mereka dari kejaran pasukan lengkap Mesir dengan mencampakkan mereka semua ke dalam laut (ay.19a, 21b). Miryam, nabiah itu, memimpin wanita-wanita dalam puji-pujian dan tari-tarian kegembiraan yang khidmat tapi yang spontan. Melalui musik itu mereka mengungkapkan rasa syukur atas kedaulatan-Nya, yang tak sekedar menggetarkan pasukan Mesir dan rakyat Mesir namun juga menakjubkan bagi bangsa Israel.

Pada saat ini, anak-anak Tuhan juga diajak untuk melihat karya Tuhan yang dahsyat yang dilakukan dalam kedaulatan-Nya, yang seringkali diragukan dapat menyelesaikan pergumulannya, padahal jika percaya kepada kuasa dan kedaulatan Allah, maka mereka dapat melihat bahwa Allah sedang bekerja dengan cara dan waktu-Nya atas masalahnya. Oleh sebab itu, ada 2 hal yang harus dilakukan sebagai respon saudara atas kedaulatan Allah:

(1) Menyadari akan adanya kuasa dan kedaulatan Allah yang masih bekerja, dan mempersilahkan-Nya melakukan segala apa yang telah dijanjikan-Nya itu di dalam kuasa dan kedaulatan-Nya.

(2) Ketika saudara menyaksikan kuasa dan kedaulatan Allah terjadi dalam hidup saudara, marilah saudara langsung memuji Tuhan yang berdaulat itu dengan segala pujian yang indah. Sesuai dengan tema firman hari ini, biarlah saudara mengungkapkan segala pujian syukurmu atas kedaulatan Allah sama seperti Miryam dan para wanita Israel dengan nyanyian, tarian dan rebana.

M3 = Melakukan FT

1. Pikirkan (minimal 1 hal) yang menyatakan kedaulatan Tuhan atas hidup saudara, lalu nyatakanlah pujian melalui sebuah lagu yang dinyanyikan, sebagai ucapan syukur saudara kepada Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatu.

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikanlah berkat yang didapatkan hari ini kepada rekan komsel dan sahabat rohani saudara.

….Mereka menyanyikan puji-pujian dengan sukaria, lalu berlutut dan sujud menyembah.”

2 Tawarikh 29:30b

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”